Berita Jateng

Study Tour Kembali Jadi Kontroversi, Jateng Sudah Keluarkan Larangan Sejak Era Gubernur Ganjar

Kontroversi study tour kembali mencuat setelah musibah kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, hingga telan 11 korban jiwa.

|
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
kompasiana.com
ILustrasi wisata sekolah atau study tour. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pelaksanaan study tour untuk para siswa kembali menjadi kontroversi pascakecelakaan maut yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok, di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.

Sejumlah pihak menyuarakan, agar dinas terkait maupun kementrian pendidikan, melarang tegas sekolah mengadakan study tour.

Di Jawa Tengah (Jateng) misalnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jateng, telah mengeluarkan larangan sekolah menyelenggarakan study tour.

Baca juga: Cerita Getir Mahesya Putra, Kerja Keras agar Bisa Ikut Study Tour SMK Lingga Kencana Berakhir Maut

Baca juga: SMA di Jawa Tengah Batal Study Tour Karena Tak Mendapat Izin, Ini Jawaban Kepala Dinas Pendidikan

Baca juga: Pengakuan Sopir Bus Rombongan Study Tour SMK Kecelakaan Maut di Subang, "Sengaja" Tabrak Feroza

Baca juga: Ini Identitas 11 Korban Tewas & 17 Luka Berat Kecelakaan Maut Bus Rombongan Study Tour SMK di Subang

Larangan tersebut dikeluarkan sejak era Ganjar Pranowo menjabat Gubernur Jawa Tengah pada periode kedua, tepatnya pada 2020.

“Sampai saat ini belum diizinkan (studi tour-red),” kata Kadisdikbud Jateng, Uswatun Hasanah,” Senin (13/5/2022).

Dijelaskannya, tidak ada aturan sekolah wajib menyelenggarkaan study tour.

Sekolah hanya boleh menggelar outing class dan praktek kerja lapangan (prakerin).

“Justru pertanyaannya apakah apakah ada dasar sekolah yang wajib menyelenggarakan study tour atau studi? Sekolah itu yang ada outing class sma, dan prakerin,” tegasnya.

Aturan melarang sekolah menggelar study tour ini telah berlaku sejak 2020 ketika penerapan program zero pungutan.

Uswatun Hasanah menambahkan, pihaknya Ikut prihatin dan turut berdukacita atas kejadian kecelakaan di Subang. 

Ia berharap semoga pihak sekolah bisa lebih bijak lagi menempatkan skala prioritas kegiatan di sekolah yang aman damai dan menyenangkan.

“Biarkan anak berwisata bersama keluarganya yang lebih bertanggung Jawab terhadap anaknya."

"Kembali pada tusi sekolah yaitu menjalankan kurikulum dengan baik,” ujarnya.

Kata pengamat pendidikan

Dilansir Tribunnews.com, Berkaca pada kasus kecelakaan bus pengangkut siswa SMK Lingga Kencana Depok, Pengamat pendidikan Ubaid Matraji mendorong agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengeluarkan kebijakan melarang sekolah menyelenggarakan kegiatan study tour.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved