Berita Pendidikan
SMA di Jawa Tengah Batal Study Tour Karena Tak Mendapat Izin, Ini Jawaban Kepala Dinas Pendidikan
SMA di Jawa Tengah batal mengadakan piknik karena adanya kebijakan Disdikbud Jawa Tengah mengenai pendidikan tanpa pungutan atau sekolah gratis.
Penulis: Amanda Rizqyana | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA, SEMARANG - Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Tengah batal mengadakan piknik atau study tour.
Pasalnya, sejumlah dana sudah disetorkan guna merealisasikan pelaksanaan kunjungan.
Dana yang telah disetorkan pun akan dikembalikan dalam waktu dekat.
Meski mengecewakan siswa, sekolah, maupun wali murid, namun tidak ada pilihan lain, selain menerima.
Baca juga: Rangkaian Imlek, Kelenteng Hok Tik Bio Ambarawa Kabupaten Semarang Bakal Gelar Aksi Barongsai
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Dr. Uswatun Hasanah menyatakan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dalam pengelolaan satuan pendidikan (Satpen) jenjang sekolah menengah atas negeri.
Sekolah menengah atas, baik di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN), Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN), dan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) sebagai pendidikan tanpa pungutan atau sekolah gratis.
"Dalam implementasinya, pengelolaan Satpen Negeri yang merupakan kewenangan Pemprov Jateng pembiayaannya melalui APBD sebagai pendamping dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diperoleh dari APBN," terang Dr. Uswatun ketika dihubungi TribunMuria.com pada Jumat (20/1/2023).
Berkaitan dengan tidak adanya izin dalam pelaksanaan study tour, dalam rangka menjamin kebijakan tersebut dan juga untuk meminimal potensi adanya pungutan liar (pungli) di satuan pendidikan.
Maka dari itu, kegiatan kegiatan yang berpotensi membebani pembiayaan bagi siswa maupun wali murid ditetapkan kebijakan tidak boleh dilaksanakan oleh sekolah, yakni study tour.
Baca juga: Eksibisi Porseni NU, Kapolri, Erick Tohir, Gibran dan Ganjar Siap Tanding dengan Legenda Bulutangkis
"Saat ini, disaat pandemi yg belum dinyatakan berakhir, maka layanan pendidikan di sekolah fokus pada upaya pemulihan dan peningkatan kualitas pembelajaran," tegas Dr. Uswatun. (*)
| Profesor Satomi Ogata dari Jepang Beri Kuliah Umum soal Industri Halal di FEB Undip |
|
|---|
| Ferdinand Ungkap Kebijakan Kampus SCU: Mahasiswa Prioritas, Rektor Terakhir |
|
|---|
| STEBI Bina Essa Bandung Perguruan Tinggi Pertama di Indonesia Terima Pembayaran UKT Gunakan Kripto |
|
|---|
| Unida Kembangkan Penelitian Skema Wakaf Blended Finance untuk Dukung Pembiayaan SDGs di Indonesia |
|
|---|
| Sejarah Singkat PSHT, Arti Lambang Beserta Maknanya yang Penuh Filosofi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/uswatun-1912.jpg)