Berita Ungaran

Terjun Langsung Evakuasi, Ngesti Ingin Pastikan Keselamatan Warga Terdampak Kebakaran Merbabu

Bupati Semarang Ngesti Nugraha terjuna langsung dalam evakuasi warga terdampak kebakaran hutan dan lahan Gunung Merbabu, pastikan keselamatan warga.

Istimewa
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha membonceng motor menuju lokasi permukiman warga terdampak asap dan abu dari kebakaran Gunung Merbabu di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Para warga yang mengalami sesak napas dan mata pedas dievakuasi ke pengungsian di Desa Batur. 

Menurut penuturan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Semarang, Mediarso Tri Soelistyo, terdapat sebanyak total 391 orang warga setempat yang mengungsi.

“Yang di pengungsian Balai Desa Batur, dari Dusun Ngaduman 47 orang, dari Dusun Gedong 44 orang dan yang mengungsi ke (rumah) keluarganya sekitar 300 orang,” sebut Mediarso.

Selama di pengungsian, para warga juga mendapatkan pendampingan dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Damkar, BPBD serta para relawan.

Beberapa di antaranya yaitu trauma healing untuk menghilangkan trauma terutama pada anak-anak, kegiatan hiburan bagi para warga dewasa dan lain sebagainya.

Sebagai informasi, para warga di pengungsian mulai mencoba untuk kembali ke rumah masing-masing seusai kebakaran di Gunung Merbabu mulai padam, Senin (30/10/2023).

Posko pengungsian Balai Desa Batur resmi ditutup pada Selasa (31/10/2023).

Pasca kebakaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang masih melakukan pemantauan dan pendampingan.

Hal itu karena sejumlah fasilitas umum (fasum) rusak, satu di antaranya saluran air akibat kebakaran sehingga permukiman tersebut masih belum bisa mendapatkan air bersih yang mencukupi.

Sesuai instruksi bupati Semarang, terdapat pengiriman 30 tanki air bersih untuk warga permukiman terdampak asap kebakaran lereng Merbabu.

Selain itu, pendampingan kesehatan juga masih dilakukan oleh tenaga medis, para relawan dan siapapun yang terlibat.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang, Istichomah mengatakan bahwa pendampingan akan dilakukan hingga para warga benar-benar bisa memenuhi kebutuhannya secara mandiri atau saat kondisi sudah kembali normal.

"Mereka masih kami dampingi sampai kondisi mereka benar-benar normal," kata dia. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved