Berita Ungaran

Api Masih Menyala di Gunung Merbabu, 391 Warga Kabupaten Semarang Terdampak Karhutla Mengungsi

Memasuki hari ketiga, api yang membakar hutan dan lahan di Lereng Gunung Merbabu, turut Kabupaten Semarang masih belum padam. 391 warga mengungsi.

TribunMuria.com/Reza Gustav Pradana
Petugas dan relawan mengevakuasi warga terdampak asap dan abu dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Merbabu, turut Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Sabtu (28/10/2023). Personel gabungan mengevakuasi warga menggunakan sejumlah kendaraan dan ambulans. 

TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Merbabu, turut Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang telah memasuki hari ketiga, Minggu (29/10/2023).

Berdasarkan penuturan Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco, sebagian besar titik api tampak menyala di bagian bawah atau lereng gunung tersebut.

Hingga kini, ratusan warga terdampak masih tinggal di pengungsian.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran di Gunung Merbabu Semakin Luas, Warga Dievakuasi

Baca juga: Sirine dan Teriakan Bikin Panik, Evakuasi Warga Terdampak Kebakaran Hutan di Lereng Merbabu

Baca juga: Kebakaran Hutan di Gunung Merbabu Meluas, Hanguskan 400 Hektare Lahan, Ini Kata Bupati Semarang

“Masih menyala, tapi yang atas sudah padam, tinggal yang bawah."

"Mudah-mudahan segera padam,” kata Anang kepada Tribunmuria.com.

Dia juga berharap bahwa hujan deras akan segera turun, mengingat cuaca di wilayah Gunung Merbabu yang berawan dan mulai turun rintik-rintik hujan.

Sebagai informasi, pemadaman kebakaran di sana terkendala akses dan medan yang sulit dilalui manusia.

Untuk itu, pemadaman dilakukan secara manual dengan membuat sekat bakar agar api tidak menjalar sampai ke permukiman warga.

Meskipun demikian, kepulan asap dan abu yang ditimbulkan dari kebakaran itu melanda permukiman di Dusun Ngaduman dan Dusun Gedong, Desa Tajuk.

Warga yang terdampak karena napas sesak dan mata pedas dievakuasi dan mengungsi ke Balai Desa Batur dan rumah kerabatnya masing-masing.

Menurut penuturan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Semarang, Mediarso Tri Soelistyo, terdapat sebanyak total 391 orang warga setempat yang mengungsi.

“Yang di pengungsian Balai Desa Batur, dari Dusun Ngaduman 47 orang, dari Dusun Gedong 44 orang dan yang mengungsi ke (rumah) keluarganya sekitar 300 orang,” sebut Mediarso.

Dia menambahkan, fasilitas di pengungsian tersedia lengkap.

Beberapa di antara yang disediakan yaitu logistik, matras, selimut, alat mandi, makanan dan hiburan yang terpenuhi. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved