OTT Rekrutmen Bintara Polri

'Menembak di Atas Kuda', Modus Oknum Polda Jateng Jaring Suap Bintara Polri 2022, Apa Makdusnya?

Modus oknum polisi Polda Jateng, jaring suap dan jadi calo penerimaan Bintara Polri 2022: menembak di atas kuda. Kabid Humas jelaskan maksudnya.

|
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNNEWS.com
Ilustrasi oknum polisi nakal - Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, beberkan trik oknum Polda Jateng dalam menjaring suap saat menjadi calo rekrutmen Bintara Polri 2022. Mereka menggunakan trik 'menembak di atas kuda'. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Kabidbumas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengungkapkan trik tujuh oknum Polda Jateng, dalam menerima suap dan menjadi calo penerimaan Bintara Polri tahun 2022.

Tujuh oknum Polda Jateng yang menjadi calo dan menerima suap rekrutmen Bintara Polri 2022 itu terdiri dari 5 personel Polri dan 2 Aparatur Sipil Negara (ASN) kepolisian.

Ketujuh oknum tersebut untuk mengincar calon korbannya dengan modus 'menembak di atas kuda'.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kapolda Jateng Resmi Pecat 5 Polisi Calo Rekrutmen Bintara Polri 2022

Baca juga: Kapolri Minta 5 Calo Penerimaan Bintara Polri 2022 Dipecat, Kapolda Jateng Gercep Pimpin PTDH

Baca juga: Setoran Peserta Seleksi Bintara Polri 2022 Polda Jateng hingga Rp2,5 M, Polisi: Sudah Dikembalikan

Artinya anggota berspekulasi mengambil keuntungan kegiatan tersebut padahal penembak tidak bisa melakukan apa-apa.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan mengincar korban secara acak dari database telpon para orangtua calon siswa. 

"Mereka sudah tahu nomor orangtua bersangkutan. Orangtua calon bintara dalam rekrutmen Bintara Polri 2022 ditelepon oleh mereka, bilang 'anak mereka lulus, bapak mau kasih berapa?'.

"Mereka hanya mengira-ngira. Padahal itu tidak mempengaruhi hasil pengumuman dari proses seleksi," beber Iqbal kepada Tribunmuria.com, Senin (20/3/2023). 

Tujuh anggota tersebut melakukan aksinya dengan menyasar puluhan korban.

Hasilnya, uang sebanyak Rp9 miliar terkumpul.

Setiap korban dimintai jumlah bervariasi dari Rp250 juta hingga Rp300 juta.

"Yang ditelepon puluhan. Padahal mereka (7 oknum itu) tidak berpengaruh terhadap proses hasil kelulusan, yang lulus itu yang belajar berlatih, hasil usaha sendiri," klaim Kabidbumas.

Pihaknya kini melalui Bid Propam akan lebih ketat melalukan pengawasan. 

"Tentu pengawasan akan ditingkatkan untuk mencegah anggota menembak di atas kuda (dalam rekrutmen anggota Polri)," tandasnya. 

Resmi! Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi memcat 5 polisi calo rekrutmen atau penerimaan Bintara Polri 2022 di Polda Jateng.

Kelima polisi yang menerima suap rekrutmen Bintara Polri 2022 resmi dipecat dari kepolisian dalam sidang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) yang dipimpin Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Senin (20/3/2023).

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved