Berita Kudus

Tujuh Titik Tanggul di Golantepus Kudus Rawan Jebol, Sawah Warga Terancam Gagal Panen

Tanggul di Desa Golantepus Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus jebol seiring tingginya debit air Sungai Dawe.  

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Muhammad Olies
zoom-inlihat foto Tujuh Titik Tanggul di Golantepus Kudus Rawan Jebol, Sawah Warga Terancam Gagal Panen
tribunmuria.com/Rezanda Akbar D
Warga Desa Golantepus kerja bakti menambal tanggul yang jebol dengan karung berisikan pasir.  

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Tanggul di Desa Golantepus Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus jebol seiring tingginya debit air Sungai Dawe.  

Akibatnya, sejumlah titik di Desa Golantepus terendam banjir

Kepala Desa Golantepus, Nur Taufik, menerangkan tanggul yang jebol itu memang sudah lama dibangun. Rencananya pihak BBWS akan membangun bangunan talud di tanggul itu.

Namun ternyata malah lebih dulu jebol seiring tingginya debit air di Sungai Dawe.

"Tanggul jebol pagi. AIr di sungai memang deras sekali," kata Nur Taufik, Kamis (23/2/2023). 

Di Desa Golantepus, kata Taufik ada tujuh titik tanggul yang rawan ambrol. 

Pihaknya sudah melaporkan ke BBWS agar segera dilakukan perbaikan. 

"Rencananya empat titik akan segera dilakukan perbaikan karena kondisinya darurat. Sedangkan tiga titik lainnya, setelah dilakukan penanganan darurat," jelasnya.

Baca juga: Lagi, MI NU Basyirul Anam Tanggulangin Kudus Terendam Banjir, Pembelajaran Sistem Daring dan Luring

Baca juga: Sungai Dangkal Picu Banjir di Sowan Kidul Jepara, 837 Warga Terdampak, Ada yang Mengungsi

Baca juga: Solo Diterjang Banjir, Pakar Lingkungan UNS: Terjadi Karena Kebijakan yang Tumpang Tindih

 Saat ini, tanggul yang jebol tersebut dilakukan penambalan menggunakan karung berisi pasir. 

Warga kompak bergotong royong, membangun tanggul sementara untuk menambal yang sudah jebol. 

"Karungnya bantuan dari PUPR. Kalau tenaga warga," katanya. 

Taufik khawatir jika tanggul yang rawan jebol tak segera dilakukan perbaikan, maka luberan air sungai bisa menggenangi kawasan permukiman warga.

Selain itu juga merendam areal persawahan dengan luas puluhan hektare. 

Padahal, saat ini kondisi padi di areal persawahan itu sudah mulai menguning.

Rencananya, padi di kawasan itu akan dipanen beberapa pekan mendatang. 

"Mendekati bulan Ramadhan sudah siap panen. Kalau tergenang bisa gagal panen," terang Taufik. (Rad) 

 

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved