Berita Kudus
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional
Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus diusulkan menjadi Caga Budaya Nasional, mengingat banyak koleksi benda bersejarah di sana.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
KUDUS, TRIBUN - Museum Situs Purbakala Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus diusulkan menjadi cagar budaya nasional. Potensi koleksi melimpah dan beraneka ragam yang tersimpan dinilai sudah cukup menjadi situs cagar budaya berskala nasional.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Nasional, Surya Helmi, dalam kunjungannya di Kabupaten Kudus mengatakan, pengajuan Museum Situs Purbakala Patiayam sebagai cagar budaya nasional diharapkan bisa terlaksana di tahun ini. Sebab, menurut dia, potensi penemuan fosil purba yang tersaji di Museum Situs Purbakala Patiayam disebut sudah layak menjadi cagar budaya nasional hingga dunia.
"Kami menyempatkan diri datang ke sini (Kudus), untuk pengajuan cagar budaya nasional sudah ditetapkan, dan harus dimulai dari bawah. Jadi diajukan dari tingkat kabupaten, provinsi, lalu nasional," terangnya.
Baca juga: Usianya Diperkirakan 1,5 Juta Tahun, Fosil Gajah Purba Ditemukan di Pegunungan Patiayam Kudus
Baca juga: Koleksi Peninggalan Budaya Berusia Jutaan Tahun Bakal Dipajang di Gedung Baru Museum Patiayam Kudus
Pihaknya berharap agar Pemerintah Kabupaten Kudus segera mengajukan usulan peningkatan status situs Patiayam ke tingkat nasional tahun ini. Besarnya potensi yang ada membuka peluang Museum Situs Purbakala Patiayam menjadi cagar budaya dunia di masa depan.
Dia mengapresiasi keberadaan Museum Situs Purbakala Patiayam yang dinilai memiliki penataan dan perhatian dari pemerintah daerah cukup baik. Sehingga bisa berkembang lebih maju dan semakin banyak koleksi-koleksi purba yang bisa diamankan dan dikaji.
Surya menyebut, temuan koleksi di Museum Situs Purbakala Patiayam hampir sama dengan Museum Sangiran dan Bumiayu. Jika terus dikembangkan, nantinya akan lebih banyak koleksi-koleksi yang bisa disajikan sebagai bahan pengetahuan dan edukasi di Museum Patiayam.
"Diduga, di masa lalu terjadi migrasi antara binatang dan manusia. Memang manusia jarang ditemukan di sini, berbeda dengan Sangiran yang sudah ada fosil manusianya. Bukan tidak mungkin ditemukan, tapi belum ditemukan," tuturnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah menuturkan, proses pengajuan status cagar budaya nasional dilakukan secara bertahap. Dimulai dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat nasional.
Menurutnya, sejauh ini proses pengajuan ke tingkat nasional terkendala di tingkat daerah. Karena kawasan bukit Patiayam terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati. Ia menambahkan, setelah nantinya bisa ditetapkan di tingkat kabupaten, dilanjutkan pengajuan ke tingkat nasional bersama Kabupaten Pati.
"Progres saat ini koleksi purba yang telah ditemukan di bukit Patiayam wilayah Pati sudah dipisahkan dalam ruang khusus, sebagai bagian dari pengusulan bersama," terangnya, Jumat (18/7/2025).
Dia menilai bahwa, potensi sejarah dan warisan geologis yang dimiliki Kabupaten Kudus sangat besar dan layak mendapat perhatian nasional. (sam)
| 1.500 Paket Sembako BRI Peduli untuk Warga Miskin Diserahkan Melalui Karang Taruna Kudus |
|
|---|
| TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
|
|---|
| PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
|
|---|
| Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
|
|---|
| Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/MELIHAT-KOLEKSI-PURBA-museu-situs-purbakala-patiayam-museum-patiayam.jpg)