Berita Kudus
Lagi, MI NU Basyirul Anam Tanggulangin Kudus Terendam Banjir, Pembelajaran Sistem Daring dan Luring
MI NU Basyirul Anam yang terletak di Dusun Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus kembali tergenang banjir sepekan terakhir.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - MI NU Basyirul Anam yang terletak di Dusun Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus kembali tergenang banjir selama sepekan terakhir.
Akibatnya, pihak sekolah memberlakukan kembali sistem belajar dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring) sekaligus.
Siswa kelas 1-3 mengikuti pembelajaran secara online karena ruang kelasnya terendam banjir. Sementara kelas 4-6 tetap mengikuti kegiatan belajar dan mengajar langsung di sekolah dengan menempati ruang kelas lantai atas.
Penjaga sekolah, Asruni mengatakan, MI NU Basyirul Anam sebelumnya sudah terendam banjir beberapa pekan sejak akhir 2022 hingga awal 2023. Sempat surut sehingga siswa bisa kembali belajar di sekolah.
Namun banjir kembali datang pada pertengahan Februari menggenangi enam ruang kelas MI dan dua ruang RA. Air baru surut pada, Selasa (21/2/2023) pagi. Kemudian dilakukan kerja bakti bersih-bersih ruang kelas agar bisa digunakan belajar dan mengajar kembali.
"Ketinggian air sampai 20 sentimeter di dalam ruangan. Alhamdulillah ini sudah surut, tinggal bersih-bersih agar bisa dipakai lagi," ujar Asruni.
Baca juga: Korban Banjir Desa Kosekan Pati Dapat Bantuan 1,4 Ton Beras
Baca juga: TERLALU! Sudah Meresahkan Karena Tawuran di Batang, Malah Salah Sasaran Bacok Warga
Baca juga: Dicari 100 Startup Bidang Makanan Hingga Fesyen, Ini Link untuk Daftar Progam Hetero for Startup 3
Sementara itu, banjir masih menggenangi puluhan rumah di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati.
Di antaranya rumah milik Sofi yang terletak tak jauh dari MI NU Basyirul Anam.
Sofi mengatakan, banjir yang terjadi pada 2021 lalu merendam wilayah permukimannya sejak November hingga Maret.
Sehingga dia sudah melakukan antisipasi sejak dini agar tetap bisa bertahan di rumah.
Namun Sofi mengeluhkan kotornya air banjir yang merendam perkampungannya.
Dia pun mengurangi aktivitas di luar rumah agar tidak terlalu lama terendam air banjir.
"Semingguan ini banjir datang lagi, paling tinggi sepinggang. Airnya itu loh keruh, kalau terus-terusan terendam banjir, bikin gatal-gatal," terangnya.
Sofi menyebut, saat ini masih banyak warga yang bertahan di rumah masing-masing. Utamanya bagi warga yang rumahnya ditinggikan atau punya lantai atas.
Sedangkan warga yang rumahnya terendam banjir, mayoritas memilih mengungsi sementara di rumah saudara. (Sam)
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Mustakim Masih Bersyukur, Tak Kuat Nanjak Bus Wisata Nyaris Terjun Jurang Sedalam 100 M di Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.