Seleksi Perades Kudus

Publik Menunggu Jawaban Unpad atas Seleksi Perades Kudus, Adi Sadhono: Mereka Siap Klarifikasi

Unpad disebut siap memberikan klarifikasi dan jawaban atas dugaan kecurangan dalam seleksi perades di Kudus. Hal ini disampaikan Kepala Dinas PMD

|
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
Tribunmuria.com/Rifqi Gozali
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kudus, Adi Sadhono. 

Dari 90 desa yang menggelar seleksi pengisian perangkat desa, 68 di antaranya menunjuk Unpad sebagai penyelenggara tes seleksi.

Muhammad Mawahib adalah ketua panitia seleksi perangkat desa di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo Kudus.

Saat ini dia sudah menerima sejumlah surat sanggahan dari beberapa peserta.

Diketahui untuk Desa Kesambi ada 5 formasi dengan 82 peserta.

Sebagian peserta menjalani tes di SMP 5 Kudus, sebagian lainnya menjalani tes di SMP 3 Kudus.

Di antara permohonan klarifikasi atas hasil tes yang dituangkan dalam surat sanggahan oleh peserta tersebut karena tidak ada skor yang bisa disaksikan secara langsung saat tes berlangsung.

Kemudian para peserta juga memprotes skor yang berubah-ubah.

Ada juga peserta yang tidak hadir tes tapi dan mendapatkan nilai.

Mengenai hal itu sedianya Mawahib sudah mengonfirmasi secara langsung dengan pihak Unpad sesaat setelah tes seleksi berlangsung.

Kata Mawahib, Unpad memang ada unggahan skor hasil tes dua kali karena terjadi kesalahan mengunggah skor hasil tes.

“Karena berhubungan dengan Desa Kesambi panitia sudah konfirmasi katanya memang ada dua kali upload (nilai) khusus SMP 5 dengan hasil yang berbeda,” Mawahib.

Kemudian, kata Mawahib, kenapa pihaknya menjatuhkan pilihan pada Unpad sebagai penyelenggara tes seleksi karena Unpad siap menyelenggarakan tes di Kudus.

Sedianya pihaknya akan memilih Universitas Tujuhbelas Agustus (Untag) Semarang, namun karena tesnya berlangsung di Semarang akhirnya pilihan dijatuhkan pada Unpad.

Selain itu, katanya, tarif di Unpad dinilai lebih miring dibanding Untag.

Hanya saja Mawahib tidak membeberkan tarif tersebut.

“Kami selaku panitia, kepala desa, BPD sepakat di situ (Unpad). Pertimbangannya kalau dulu mau di Untag karena penyelenggaraan di Semarang kami berpikir tentang keselamatan teman-teman, dan ini ada tawaran yang bagus dengan sistem yang sama sesuai Perda dan Perbup sehingga kami harus mencari yang terbaik. Lebih murah dengan Untag. Sementara kami masih percaya dengan Unpad saat itu,” kata Mawahib.

Sekarang tes seleksi sudah selesai.

Sejumlah peserta tes memprotes hasilnya.

Mereka mengajukan sanggahan atas hasil tes.

Otomatis surat sanggahan itu disampaikan pihaknya.

Oleh sebab itu, Mawahib akan mengirimkan surat sanggahan tersebut kepada Unpad sebagai penyelenggara esok hari.

“Langsung panitia menyampaikan (sanggahan dari peserta) besok bagi ke Unpad karena kewajiban,” kata dia.

Tribunmuria.com juga berupaya menghubungi penanggungjawab pihak Unpad untuk menjelaskan masalah yang terjadi terkait tes seleksi perangkat desa di Kudus yang menuai banyak protes, namun belum ada respon. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved