Rudapaksa Anak Bawah Umur

Sudah Jadi Korban Rudapaksa 4 Kakek di Banyumas, Bocah 12 Tahun Ini Juga Diminta Keluar Sekolah

Nasib malang dialami AA (12) seorang siswi asal Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas yang menjadi korban rudapaksa empat orang kakek.

Istimewa/Dok Polresta Banyumas.   
Para pelaku pencabulan inisial W (70), J (50), SA (69), K (67) yang semuanya warga Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas saat diamankan Satreskrim Polresta Banyumas, Kamis (12/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, PURWOKERTO - Sudah jatuh tertimpa tangga. Ungkapan ini bisa untuk menggambarkan nasib malang yang menimpa AA (12) seorang siswi asal Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas yang menjadi korban rudapaksa empat orang kakek.

Ayah dari korban, N (54) mengatakan usai menjadi korban anaknya yang kini hamil tiga bulan saat ini sudah tidak lagi bersekolah. 

Alasannya, pihak sekolah memintanya supaya membuat penyataan mengundurkan diri.

"Saya supaya bikin pernyataan  mengundurkan diri buat anak saya. Supaya ikut paket B.  Waktu itu sudah dikasih contoh suratnya dan disuruh tanda tangan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (18/1/2023).

Korban diketahui bersekolah di salah satu sekolah menengah pertama di Kecamatan Kebasen, Banyumas.

"Disuruh pihak sekolah supaya bikin pernyataan mengundurkan diri, maksudnya mutasi arau pindah.

Iya mungkin pihak sekolah malu atau bagaimana kita gak tahu," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Telusuri Perangkat Desa dan LSM di Brebes yang Damaikan Kasus Pemerkosaan Remaja 15 Tahun

Baca juga: Ada Jalan Sehat di Porseni NU, Habib Syech Ajak Masyarakat, Hadiahnya 20 Umrah dan 1 Mobil Sedan

Baca juga: Inspiratif, Sukamto Kumpulkan Uang Receh Hingga Bisa Umrah Hasil dari Jualan Koran Tribun Jateng

 

Permintaan supaya mengundurkan diri didapatkan orangtua sepekan selepas korban melaporkan ke polisi dan ramai menjadi berita.

Menurut orangtua korban mengaku merasa ikhlas saja anaknya keluar dari sekolah karena dia memikirkan perasaan anaknya.

Apalagi ketika nanti melahirkan tentunya hal itu akan menjadi rasa malu bagi si anak.

Pihak dari sekolah menyarankan kepada orangtua korban agar pindah ke kejar paket B.

"Semua pelaku supaya diproses hukum saja, saya kenal mereka karena tetangga," imbuhnya. 

Ia menceritakan awal mula terkuat anaknya disetubuhi saat anaknya itu tidak kunjung menstruasi.

"Saya lakukan tes pack jadi anak baru mengaku dan bercerita, awalnya diam saja tidak mau cerita.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved