Berita Kudus

Pengurukan Jalur Pantura Bikin Bupati Kudus Berang: Sekda Jadi Mandor Buat Konten, Tidak Pantas!

Bupati Kudus Hartopo berang kepada Sekda Kudus Samani Intakoris, gara-gara pengurukan jalur pantura. Sekda harusnya rapat malah jadi mandor pengurukan

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM/RIFQI GOZALI
Proses pengurukan jalan berlubang di Jalur Pantura tepatnya di Desa Jati Wetan, Kudus, Senin (9/1/2023). 

Kehadiran Sekda Kudus Samani Intakoris di lokasi pengurukan jalan berlubang di jalur pantura Kudus, bikin Bupati Hartopo berang. Mengapa?

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Bupati Kudus HM Hartopo menyayangkan aksi Sekda Kudus Samani Intakoris yang dinilai menjadi mandor dalam pengurukan jalan berlubang di ruas Jalur Pantura tepatnya di Dukuh Tanggulangin, Kecamatan Jati.

Kehadiran Sekda Kudus Samani Intakoris dalam proses pengurukan jalan berlubang di jalur pantura tersebut, menurut Bupati Hartopo tidaklah tepat.

Sebab, saat itu harusnya Sekda Kudus hadir dalam rapat penanganan bencana.

Baca juga: Banjir Sisakan Lubang Menganga di Jalur Pantura Kudus, 4 Truk Terguling, Kini Diuruk Sementara

Baca juga: Reaksi Sekda Kudus Samani saat Didesak Mundur, Salami dan Foto Bareng Demonstran: Enjoy Saja

Baca juga: Jadi Plh Bupati Kudus Selama Hartopo Umrah, Samani: Saya Tetap Koordinasi Jalannya Pemerintahan

“Sekarang malah buat konten, malah jadi mandornya di terminal sana menguruk (jalan) di sana."

"Malah jadi lelucon. Ini tidak pantas,” kata Hartopo dalam konferensi pers di Pendopo Kudus, Senin (9/1/2023).

Bupati nilai Samani abaikan perintah pimpinan

Bupati Kudus HM Hartopo saat konferensi pers di Pendopo Kudus, Senin (9/1/2023).
Bupati Kudus HM Hartopo saat konferensi pers di Pendopo Kudus, Senin (9/1/2023). (Tribun Muria/Rifqi Ghozali)

Harusnya, kata Hartopo, Sam’ani hadir dalam rapat koordinasi penanganan bencana yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Kudus bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD).

Namun Samani Intakoris tidak hadir, dan Hartopo menyayangkan hal tersebut.

“Saya sesalkan (ketidakhadiran Sekda) karena Sekda Kepala OPD di sini, Kepala BPBD malah."

"Jadi terkait langsung sering kami undang tapi tidak hadir, artinya lebih mengabaikan perintah pimpinan,” katanya.

Hartopo menambahkan, sebagai pimpinan dia tidak pernah membebani Sekda kecuali hanya sebagai koordinator.

“Kami membebani sebagai koordinator saja. Sekda itu tempatnya di sini (di kantor)."

"Kalau izin keluar, sudah kami perintahkan, sudah kami buat form, justru yang saya suruh buat edaran adalah Pak Sekda kalau keluar dari kantor harus ada izin lewat form,” kata Hartopo.

Menurut Hartopo, Sekda sering tidak hadir saat rapat. Misalnya saat ini, kata Hartopo, Sekda malah keluar kantor tanpa izin.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved