PPDS Anestesi Undip

Ihwal Dokter Peserta PPDS Anestesi Undip Bunuh Diri, Alumni SMAN 1 Tegal Siap Tempuh Jalur Hukum

Ikatan Alumni SMAN 1 (Ikasma) Tegal siap tempuh jalur hukum usut tuntas kasus dugaan bunuh diri dokter peserta PPDS Anestesi Undip, karena bullying.

TribunMuria.com/Fajar Bahruddin Achmad
Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Satu (Ikasma) Tegal, Dr Tafakurrozak. 

Ikatan Alumni SMAN 1 (Ikasma) Tegal siap menempuh jalur hukum untuk mengusut tuntas kasus dugaan bunuh diri dokter muda peserta PPDS Anestesi Undip, diduga karena tak kuat dibully.

TRIBUNMURIA.COM, TEGAL - Dokter muda peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Aulia Risma Lestari (ARL), meninggal dunia diduga bunuh diri karena tak kuat jadi sasaran perundungan atau bullying.

Dokter ARL adalah alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tegal angkatan 2011, yang sebelumnya berdinas di RSUD Kardinah Tegal.

Tentu hal ini membuat prihatin teman-teman se-almamater korban.

Baca juga: Dokter PPDS Anestesi Undip Diduga Bunuh Diri Suntikkan Obat ke Tubuh karena Tak Kuat Dibully

Baca juga: Kemenkes Hentikan PPDS Anestesi Undip, Buntut Dugaan Dokter Bunuh Diri karena Tak Kuat Dibully

Ikatan Alumni SMAN 1 (Ikasma) Tegal mengecam dugaan perundungan yang diduga menjadi pemicu kuat ARL mengakhiri hidupnya, pada Senin (12/8/2024).

Dugaan perundungan tersebut tercantum dalam Surat Pemberhentian Program Anestesi Undip di RSUP Dr Kariadi bernomor surat TK.02.02/D/44137/2024 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.

Ketua Umum Ikasma Tegal, Dr Tafakurrozak mengatakan, pihaknya merasa prihatin terhadap kasus perundungan di dunia pendidikan kedokteran.

Seperti yang baru dialami ARL, dokter muda yang merupakan alumni SMAN 1 Tegal yang sedang mengikuti PPDS Anestesi di Undip dan RSUP Dr Kariadi. 

Pada April 2024, ada juga alumni SMAN 1 Tegal yang mengalami perundungan saat sedang menjalani PPDS Gizi Klinis di Undip dan RSUP Dr Kariadi. 

Ia menilai, perundungan itu sudah tidak zamannya, justru seperti mewariskan sifat kerja rodi, feodal atau kolonialosme.

"Ini zaman sudah berubah, pendidikan sudah harus mengutamakan sisi kemanusiaan."

"Tidak dengan bullying atau perundungan yang dilakukan senior atau konsulen," katanya kepada Tribunmuria.com, Rabu (14/8/2024).

Tafakurrozak mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah Kemenkes RI yang memberhentikan sementara PPDS Anestesi Undip di RSUP Dr Kariadi. 

Ia mendorong Kemenkes untuk menindaklanjutinya dengan investigasi. 

Ikasma Tegal juga siap mendampingi keluarga korban untuk melaporkan ke pihak berwajib dengan mencarikan pengacara.

Pihaknya melalui jaringan alumni juga siap melaporkan kasus tersebut ke Kapolri.

"Saya mengharapkan keluarga harus melaporkan karena ini kehilangan nyawa. Laporkan kepada aparat berwenang dan Ikasma Tegal akan mendampingi dan mencarikan lawyer," jelasnya. (fba)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved