Berita Kudus

Apa Itu Sego Jangkrik? Konon Menu Kesukaan Sunan Kudus, Ramai Diburu Warga tiap 10 Muharram

Sego jangkrik ramai diburu warga tiap 10 Muharram atau puncak acara buka luwur Makam Sunan Kudus. Konon, nasi jangkrik sangat disukai Sunan Kudus

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Nasi jangkrik di dalamnya berisi potongan daging. Konon, sego jangkrik adalah salah satu makanan kesukaan Sunan Kudus. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Sego jangkrik sudah tidak asing lagi terdengar di kalangan masyarakat Kudus. 

Yaitu nasi dengan lauk irisan daging kerbau atau kambing dibungkus menggunakan daun jati.

Konon sego jangkrik merupakan satu di antara menu makanan kesukaan Sunan Kudus.

Baca juga: Buka Luwur Makam Sunan Kudus 2024, Panitia Siapkan 40.000 Bungkus Sego Jangkrik untuk Dibagikan

Baca juga: Cerita Sulistina Antre Sego Jangkrik Dikawal Polwan, Pembagian Nasi Berkat di Komplek Sunan Kudus

Baca juga: Dibuat dari 9 Bahan dan 9 Toping, 1.200 Porsi Bubur Asyura Khas Menara Kudus Dibagikan ke Warga

Utamanya nasi bungkus daun jati dengan lauk irisan daging kerbau yang menjadi ciri khas Kabupaten Kudus. 

Istilah "jangkrik" yang digunakan dalam penamaan nasi jangkrik hanyalah perumpamaan bahwa kecilnya irisan daging sebagai pendamping nasi diumpamakan seperti jangkrik.

Sehingga masyarakat menamakan menu makanan itu dengan sebutan nasi jangkrik.

Keberadaan nasi jangkrik sebagai salah satu menu makanan khas Kota Kretek dilestarikan setiap tahunnya melalui kegiatan pembagian nasi berkat oleh Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus setiap 10 Muharam. 

Masyarakat selalu menanti-nantikan pembagian nasi jangkrik sebagai berkat untuk mengharap keberkahan dari Sunan Kudus

Bahkan, masyarakat rela antre berdesakan berjam-jam untuk mendapatkan sebungkus nasi cuma-cuma.

Humas Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), Denny Nur Hakim menyampaikan, setiap pelaksanaan Buka Luwur Sunan Kudus pihaknya membentuk pos penerimaan sedekah untuk menampung dan mengklasifikasi beragam jenis sedekah dari masyarakat.

Berupa hewan kerbau, kambing, beras, gula, minyak, dan beberapa jenis sedekah lainnya. 

Selanjutnya hewan sedekah diolah menjadi masakan siap santap dengan dua jenis olahan, yaitu jangkrik atau masakan berkuah dan uyah asem atau masakan kering tanpa kuah. 

"Nah yang biasa disebut nasi jangkrik itu nasi dengan lauk irisan daging berkuah."

"Istilah jangkriknya hanya sebagai perumpamaan aja, bahwa irisan daging dipotong kecil-kecil seperti jangkrik."

"Tidak ada penamaan khusus dalam penyebutan nasi jangkrik," terangnya, Selasa (16/7/2024).

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved