Berita Kudus

Silang Sengkarut Penyelesaian Banjir Kudus, Pengamat: Tak Bisa Hanya dengan Normalisasi Sungai

Pengamat lingkungan dan Ketua Forum DAS Kawasan Muria, Hendy Hendro, menyebut banjir Kudus tak bisa diselesaikan hanya dengan normalisasi sungai.

|
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Warga Karanganyar, Demak, menyebrangi banji hendak menuju tempat mengungsi yang berada di bawah kolong Jembatan Tanggulangin, Kabupaten Kudus, Minggu (17/3/2024). 

Dia menyebut, volume air hujan bisa jadi sama dengan kondisi curah hujan setiap tahunnya. Namun, kapasitas daya tampung sungai akan berkurang dampak sedimentasi. 

Faktor lain bisa juga dikarenakan curah hujan yang terlalu tinggi mengguyur lahan yang kurang terjaga dengan baik di kawasan hulu sungai, sehingga membawa material sampai ke badan sungai menjadi sedimentasi. 

"Yang perlu dilakukan menurut saya adalah mengembalikan fungsi lahan dengan reboisasi. Bisa jadi di daerah hulu sungai ada alih fungsi lahan yang tinggi seperti pembangunan perumahan dan lain-lain."

"Ini harus diselesaikan dulu untuk mengatasi persoalan sedimentasi sungai, supaya aliran sungai tetap lancar," ujarnya. 

Sanksi bagi pembuang sampah ke sungai

Lebih lanjut, Hendy menilai faktor lain yang memicu terjadinya banjir adalah sampah yang masuk ke badan sungai. 

Penumpukan sampah di badan sungai mengakibatkan aliran sungai tersumbat, sehingga limpas ke permukiman. Seperti yang terjadi di wilayah Kesambi Kecamatan Jekulo 

Kata dia, persoalan sampah ini bisa saja disebabkan karena faktor manusia membuang sampah tidak pada tempatnya. Atau disebabkan faktor alam, di mana air hujan membawa sampah-sampah masuk ke badan sungai.

Perlu upaya sosialisasi yang dilakukan secara masif agar masyarakat tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. 

Upaya lain yang bisa dilakukan adalah pembangunan cekdam di aliran sungai atas, berfungsi menghambat laju air sungai sekaligus sebagai filter sampah.

"Kalau sampah ini dibiarkan, yang terjadi menghambat aliran sungai, dampaknya sungai meluap bisa tanggul jebol."

"Soal sampah, faktor manusia dan faktor alam punya peran. Terjadi anomali atau kondisi alam yang tidak pada normalnya," kata dia.

Hendy mendukung penuh upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan banjir melalui usulan program normalisasi sungai, penguatan tanggul, peningkatan kapasitas pompa, pembuatan cekdam, hingga peninggian jalan. 

Namun, kata dia, sebaiknya perlu dilakukan secara terkoordinir antar instansi, bersinergi satu sama lain agar bisa berjalan serentak. Termasuk program reboisasi di lahan-lahan yang menjadi hulu sungai. 

"Perlu adanya mitigasi bencana dan adaptasi. Karena alam sudah mulai berubah, terjadi perubahan iklim dengan adanya pemanasan global."

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved