Cerita Warga Gribig 'Sulap' Lokalisasi Pelacuran Terkenal di Kudus Jadi Sentra Peternakan Terpadu

Mudahnya akses modal dari BRI dia manfaatkan. Terakhir dia mengambil pinjaman untuk modal sebesar Rp25 juta. Modal itu dia gunakan untuk pengembangan usaha ternaknya.

“Saya gunakan untuk membeli 15 ekor domba dan membenahi kandang,” kata Ratiyo.

Pinjaman modal yang didapat Ratiyo melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) dibayar enam bulan sejak menerima uang pinjaman dari bank.

Tempo pengembalian ini disesuaikan dengan musim jual domba yang biasanya selama enam bulan sekali domba dijual semua untuk kemudian diisi domba baru yang lebih kecil.

Baginya modal itu sangat membantu. Sebab, dari situlah usaha ternak Ratiyo tetap bertahan dan bahkan kian berkembang.

“Alhamdulillah saat ini dombanya ada 22 ekor,” kata Ratiyo.

Mahmudi menambahkan, Kelompok Ternak Sejahtera Makmur selama beberapa tahun terakhir memang diberi kemudahan mengakses modal oleh BRI.

Kelompok ini juga masuk dalam klaster UMKM yang dibina BRI di bidang peternakan.

“Jadi ada mantri dari BRI yang membina dan kalau memang dari anggota kelompok yang mau mengakses modal untuk ternak prosesnya juga mudah,” katanya.

Sementara Pimpinan Cabang BRI Kudus Iman Indrawan mengatakan, KUR merupakan bagian dari keberpihakan pemerintah dalam mengembangkan usaha kecil milik rakyat.

Sebab dalam praktiknya pemerintah memberikan subsidi suku bunga yang sangat meringankan warga sebagai pengakses pinjaman.

Sementara pihaknya komitmen untuk terus mendukung pengembangan ekonomi yang dilakukan oleh warga melalui KUR.

Sebab, katanya, pengembangan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM juga bakal berdampak secara makro.

“Kami maunya masyarakat maju bareng. Kalau mereka maju kami juga ikut kena dampaknya,” kata Iman. (*)