Berita Kudus

2 Pekan Tinggal di Pengungsian Payaman, Ginarti Nekat Pulang: di Sana Nyaman, tapi Tak Ada Teman

Ginarti, warga Payaman nekat pulang meski rumahnya masih kebanjiran. Gunarti pulang setelah dua pekan karena tak ada lagi teman di pengungsian.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Ginarti (60) Warga Dukuh Karanganyar, Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, nekat pulang ke rumahnya yang masih terendam banjir, Senin (13/3/2023). Ginarti nekat pulang lantaran tak ada lagi teman di pengungsian. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Balai Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus pada, Senin (13/3/2023) sore sudah kosong dari pengungsi.

Sebelumnya, balai desa tersebut dijadikan sebagai tempat pengungsian puluhan warga dampak bencana banjir yang berkepanjangan.

Kini warga sudah pulang ke rumah masing-masing meski banjir masih menggenangi permukiman.

Baca juga: Puluhan Rumah di Payaman Kudus Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 50 Cm

Baca juga: Korban Banjir Juwana Pati Dapat Bantuan Sembako dan Selimut, Pj Bupati Pati: Itu dari BNPB

Baca juga: IDI Sebut Korban Banjir Kudus Bisa Terancam Penyakit Leptospirosis

Kepulangan warga dari tempat pengungsian dikarenakan beberapa faktor.

Di antaranya, warga sudah kangen dengan rumah, ingin segera bersih-bersih rumah, dan sebagian merasa jenuh tinggal berlama-lama di tempat pengungsian.

Ginarti nekat pulang, tak punya teman di pengungsian

Warga Dukuh Karanganyar, Desa Payaman, Ginarti (60) termasuk dalam rombongan pengungsi terakhir yang dihantarkan pulang ke rumah masing-masing. 

Saat ditemui di kediamannya, rumah Ginarti yang berada di RT 3/RW 6 masih tergenang banjir.

Dia mengaku hanya ikut-ikutan warga lain yang pulang, lantaran tidak ada teman tinggal di pengungsian

"Kalau kondisinya seperti sekarang (rumah masih banjir, red), di pengungsian lebih nyaman. Tapi warga lain sudah pada pulang, ikut pulang saja," terangnya.

Ginarti sendiri hidup sebatang kara di gubug sederhana miliknya. 

Putra-putrinya sudah membangun rumah tangga masing-masing dan tinggal terpencar di beberapa daerah.

Ginarti mengaku sudah mengungsi sekitar dua pekan pada banjir gelombang dua ini.

Selama itu, dia hidup di pengungsian bersama warga lain. Semua aktivitasnya dilakukan di pengungsian, mulai dari makan, mandi, mencuci, dan beberapa aktivitas lainnya. 

Ketika dihantarkan pulang oleh petugas pada pukul 13.30 WIB, Ginarti sempat ditawari oleh pengurus masjid terdekatnya untuk bermalam di masjid sembari menunggu banjir yang menggenangi rumahnya surut.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved