Berita Kudus

Upaya Pemkab Kudus Menyurutkan Banjir di Jalan Pantura

Hampir sepekan, banjir di jalan Pantura tidak kunjung surut. Banjir tersebut menyebabkan arus lalu lintas di sekitaran Pantura terganggu.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
Rezanda Akbar
Warga membuang air genangan banjir ke Sungai Wulan, Kabupaten Kudus. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Hampir sepekan, banjir di jalan Pantura tidak kunjung surut. Banjir tersebut menyebabkan arus lalu lintas di sekitaran Pantura terganggu.

Macetnya arus lalu lintas, hingga menyebabkan kecelakaan lantaran jalan yang berlubang juga tidak bisa terhindarkan.

Pokok permasalahan di Jalan Pantura Kudus bisa terselesaikan apabila dengan menyurutkan genangan air banjir terlebih dahulu.

Baca juga: Pemkab Kudus Tak Mampu Sendirian Tangani Banjir, Arief: Harus Libatkan Provinsi dan Pusat

"Saat ini masih diketahui ada genangan yang meluber di Pantura dengan ketinggian 30cm ini menggangu aktivitas lalu lintas," ucap Camat Jati, Fiza Akbar, (07/3/2023).

Saat ini, pihaknya juga terus berusaha melakukan penyurutan di Jalan Pantura serta pemukiman warga dengan melakukan pompanisasi.

"Kita terus berupaya untuk memompa yang aktif sampai tadi malam Pukul 00.00 WIB. Kami cek itu ada 4 pompa, 4 pompa yang berasal dari 4 truk pompa dari BBWS ada tiga dan PSDA ada satu," terangnya.

Satu mobil pompa tersebut memiliki kekuatan penyedotan banjir berkisar 500 liter/detik. 

Sedangkan pompa permanen milik Pemkab, sempat tidak bisa dioperasikan lantaran debet ketinggian Sungai Wulan yang hampir menutupi pipa pembuangan pompa.

"Pompa tersebut terus berjalan 24jam, namun selama satu jam perlu di istirahatkan untuk pendinginan pompa," urainya.

Usai banjirnya surut, jalan yang berlubang akan ditambal dan diperbaiki. 

Selain itu, juga ada upaya untuk melakukan penyekatan air rencananya akan dilakukan di daerah Jati Kulon akan disekat ke Barisan dan nanti akan dipompa keluar.

"Akan dibangun semacam tanggul atau dinding sekitar satu hingga satu setengah meter itu akan ada pintunya. Dengan begitu air tidak akan langsung ke Jetis Kapuan ataupun ke Jati Wetan," terangnya. (Rad)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved