Seleksi Perades Kudus

Ramai Peserta Seleksi Perangkat Desa di Kudus Protes Unpad Gegara Skor Error, Kompak Kirim Sanggahan

Sejumlah peserta mengajukan protes hasil tes seleksi perangkat desa yang diselenggarakan oleh Universitas Padjajaran (Unpad).

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
Rifqi Gozali
Peserta tes seleksi perangkat desa Kesambi, Rifai (kiri) saat menyampaikan surat sanggahan atas hasil tes yang diselenggarakan Unpad kepada ketua panitia seleksi tingkat desa, Mawahib (kanan) di Balai Desa Kesambi, Jumat (17/2/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Sejumlah peserta mengajukan protes hasil tes seleksi perangkat desa yang diselenggarakan oleh Universitas Padjajaran (Unpad).

Gelombang protes itu datang dari berbagai desa, satu di antaranya peserta dari Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kudus.

Di antara yang menjadi persoalan yakni berubah-ubahnya skor peserta.

Baca juga: Hasil Skor Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus Berubah-ubah, Nilai Tertinggi Mendadak Jadi Jeblok

Sejumlah peserta sedang mengerjakan soal tes seleksi perangkat desa di SMP 1 Kudus, Selasa (14/2/2023).
Sejumlah peserta sedang mengerjakan soal tes seleksi perangkat desa di SMP 1 Kudus, Selasa (14/2/2023). (Tribunmuria.com/Rifqi Ghozali)

Untuk Desa Kesambi sendiri ada 82 peserta tes dengan 5 formasi.

Lima formasi tersebut yakni sekretaris desa, kasi perencanaan, kasi kesra, staf kepala dusun, dan keuangan.

Tes seleksi yang berlangsung pada 14 Februari 2023 kemarin untuk Desa Kesambi peserta sebagian menjalani tes di SMP 5 Kudus, sebagian lagi di SMP 3 Kudus.

Baca juga: Bisa-bisanya Bupati Kudus Tak Dilapori Anak Buah Masalah Keruwetan Tes Seleksi Perangkat Desa

Satu di antara peserta yang melayangkan protes atas hasil tes, Abdullah Rifai, dia melayangkan protes karena skor saat tes berlangsung tidak muncul di layar.

Padahal tes menggunakan skema computer assisted test (CAT).

Kemudian, katanya, ada salah seorang peserta dari Desa Kesambi atas nama Bukhori yang pada pengumuman pertama skornya tertinggi, namun disusul pengumuman kedua Bukhori nilainya jeblok dan mendapat urutan ke-10.

“Kemudian ada yang tidak ikut ujian dia mendapat nilai, kemudian pengumuman skor kedua nilainya menjadi kosong. Skor nilai keluar dua kali,” kaya Rifai.

Karena dinilai ada kejanggalan, akhirnya Rifai melayangkan sanggahan. Lelaki yang mendaftar formasi staf kepala dusun tersebut telah menyerahkan surat sanggahan kepada panitia tingkat desa.

“Yang mengajukan sanggahan hari ini 25 peserta besok menyusul karena waktunya besok satu hari lagi,” kata Rifai.

Sanggahan atas hasil tes yang diselenggarakan oleh Unpad tidak hanya datang dari peserta asal Kesambi, Mejobo saja.

Dari informasi yang dihimpun, dari desa lain juga melayangkan sanggahan kepada panitia di desa masing-masing.

Misalnya dari Desa Medini, Kecamatan Undaan; Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo; dan Desa Margorejo, Kecamatan Dawe.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved