Berita Karanganyar

Longsor Terjang 8 Titik di Karanganyar, Kampung Daleman Terdampak Luapan Sungai Bengawan Solo

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Karanganyar, tanah longsor terjadi di 8 titik tersebar di wilayah Kecamatan Jatiyoso.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Muhammad Olies
Istimewa/dok warga
Warga membersihkan jalan kampung dari lumpur usai banjir luapan air Sungai Bengawan Solo surut di Daleman Dusun Banaran Desa Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, Sabtu (11/2/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KARANGANYAR - Tanah longsor dan banjir terjadi di wilayah Kabupaten Karanganyar usai diguyur hujan lebat pada Jumat (10/2/2023) malam.

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Karanganyar, tanah longsor terjadi di 8 titik tersebar di wilayah Kecamatan Jatiyoso. Selain talud ada pula rumah warga yang rusak lantaran terdampak tanah longsor. 8 titik tersebut berada di Desa Jatiyoso, Desa Wonorejo, Desa Wonokeling, Desa Petung dan Desa Wukirsawit. Selain itu ada pula jalan amblas di depan SMAN Jumapolo serta longsor di wilayah Desa Jatikuwung Kecamatan Jatipuro.

Kalakhar BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi menyampaikan, dampak dari tanah longsor selain merusak bagian rumah warga juga menutup akses jalan kampung. Anggota BPBD, relawan, masyarakat serta TNI-Polri telah melakukan kerja bakti untuk membersihkan material longsor yang mengenai rumah maupun menutup akses jalan.

"Kerugian ditaksir sekitar puluhan hingga ratusan juta. Saat ini masih dilakukan pendataan nanti diverifikasi. Nanti kita mengajukan kepada bupati untuk mendapatkan bantuan," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: SIMAK! Ini Rangkaian Peringatan 1 Abad NU di Tegal, Besok Ada Bazar Hingga Pengajian Gus Miftah

Baca juga: Animo Masyarakat Tinggi, Festival Durian Lokal di Bendung Gondang Karanganyar Diperpanjang

Baca juga: Longsor Terjang Susukan Ungaran, Tebing Setinggi 30 Meter Ambrol, Bebatuan Tutupi Jalan Desa

Selain tanah longsor, banjir juga terjadi di wilayah Daleman Dusun Banaran Desa Ngringo Kecamatan Jaten. Alat deteksi dini bencana telah dipasang di lokasi langganan banjir tersebut. Bagoes menuturkan, anggota telah mengirimkan bantuan logistik untuk warga yang mengungsi sementara di masjid setempat. Pasalnya luapan air dari Sungai Bengawan Solo sempat memasuki kawasan perkampungan pada kemarin malam.

"Kalau curah hujan tinggi di Wonogiri, mesti itu terkena di Daleman karena itu daerah bantaran Sungai Bengawan Solo. Langganan banjir," terangnya. 

Pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat supaya berhati-hati dan waspada terkait cuaca ekstrim, terutama di wilayah rawan longsor dan banjir.

Sementara itu, Ketua RT 7 RW 6 Daleman, Budi Hari Sutanto mengatakan, sirine alat deteksi dini berbunyi pada Jumat (10/2/2023) sekira pukul 23.00. Tak lama kemudian luapan air sungai masuk hingga perkampungan. Ada sekitar 30-an KK yang mengungsi sementara ke masjid terdekat pada kemarin malam. Dalam proses evakuasi, warga dibantu sejumlah relawan karena luapan air masuk ke kampung begitu cepat.

"Warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk bersih-bersih mulai Sabtu (11/2/2023) pukul 15.00. Membersihkan lumpur dan membuka akses jalan yang tertutup lumpur," ungkapnya.

Budi berharap kepada pihak terkait supaya segera membangun parapet di bantaran sungai untuk mencegah air masuk ke perkampungan saat musim penghujan. Pihaknya telah mengusulkan kepada gubernur dan bupati supaya segera dibangun parapet tapi hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.

"Apabila musim hujan warga sini selalu masuk kampung. Ukuran parapet sebenarnya tidak luas, tinggi paling 2 meter dan panjang sekitar 300 meter lebih, itu sudah aman," tutur Budi. (Ais).

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved