Berita Kudus
SMK Assa'idiyyah 2 Kudus Kelola Dapur Umum Posko GKMI Kudus, Masak Sejak Subuh Hingga Malam
Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kudus Jawa Tengah telah memunculkan inisiatif para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Assa’idiyyah 2
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kudus Jawa Tengah telah memunculkan inisiatif para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Assa’idiyyah 2 Kudus.
SMK berbasis pesantren itu memberikan kontribusi mengelola dapur umum di salah satu tempat pengungsi korban banjir, yakni Gereja Kristen Muria Indonrsia (GKMI) di Desa Tanjungkarang Kecamatan Jati Kudus.
Mereka, melakukan implementasi pembelajaran dalam bentuk penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila secara nyata melalui kejadian bencana banjir ini.
Ada beberapa nilai yang kuat tercermin dalam proyek sekolah ini, diantaranya membangun karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, bernalar kritis serta bergotong royong.
Setidaknya tiga dari enam kompetensi atau dimensi kunci perwujudan Profil Pelajar Pancasila tersebut telah berhasil dikembangkan.
Tentunya pembelajaran yang memiliki profil beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak serta mau bergotong royong, akan selalu bersedia membantu, bekerjasama dan bermanfaat sosial bagi siapa pun. Tanpa memandang ras, suku, agama, golongan atau pangkat tertentu.
Sebagai sekolah pesantren, siswa dan komunitas sekolah Islam ini mampu bergerak sukarela untuk memasak di gereja. Bergotong royong membuat dapur umum dengan kalangan gereja di GKMI Tanjung Karang Kudus.
Baca juga: PKS Diserang Isu Wahabi, Rizal Bawazier: Fitnah Itu, Ada Pihak yang Mau Menjatuhkan
Baca juga: Kisah Ika Permatasari dan Suami 5 Tahun Hidup Nomaden di Kapal Yacht: Tak Berhasrat Hidup di Darat
Baca juga: Mbah Sani Jalan Kaki 30 Km ke DPRD Pati, Perjuangkan Tanah Miliknya yang Diklaim Tetangga
Salah seorang siswa kelas 12 jurusan Tata Boga SMK Assa’idiyyah 2 Kudus, Fatimatuszahra mengatakan, begitu mengetahui banyak pengungsi korban banjir, ia bersama rekan- rekannya berinisiatif mengelola dapur umum.
“Pengalaman ini memberikan tantangan dan tidak mudah. Meski lelah, namun usaha yang telah kami lakukan ternyata memberikan perasaan bangga dan haru karena bisa menolong masyarakat lain yang sangat membutuhkan," ujar Fatima panggilan akrabnya.
Fatima menambahkan bahwa dirinya bersama temannya melakukan persiapan memasak sejak subuh hingga malam hari.
"Sekali masak empat jam, kami menyediakan nasinya 170 porsi selama tiga kali," urainya.
Sebanyak 25 siswa jurusan Tata Boga salah satu SMK binaan Djarum Foundation itu terlihat sigap dalam mengolah masakan Indonesia dengan gizi yang baik untuk makan pagi, siang, dan malam, bagi warga korban banjir.
Para siswa SMK Assai’diyyah 2 Kudus ini mampu memproduksi sebanyak 510 paket makan setiap harinya.
Para siswa berinteraksi secara langsung dengan sukarelawan lain, pengelola area pengungsian di GKMI Tanjung Karang Kudus, serta para korban banjir.
Pelajaran berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan secara nyata untuk mengatasi permasalah di masyarakat termasuk bencana banjir yang melanda Kudus.
| 1.500 Paket Sembako BRI Peduli untuk Warga Miskin Diserahkan Melalui Karang Taruna Kudus |
|
|---|
| TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
|
|---|
| PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
|
|---|
| Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
|
|---|
| Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/jurusan-Tata-Boga.jpg)