Berita Jateng
Jejak Leluhur Gus Dur, Mbah Wahid Tingkir di Salatiga, Ramai Dikunjungi Peziarah
Leluhur Presiden RI ke 4, KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur) ternyata ada di Kota Salatiga. Namanya Mbah Abdul Wahid.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: Muhammad Olies

TRIBUNMURIA.COM, SALATIGA – Leluhur Presiden RI ke 4, KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur) ternyata ada di Kota Salatiga.
Leluhur Ketum PBNU beberapa periode itu adalah Mbah Abdul Wahid yang dimakamkan di Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Makam tersebut berada di samping area perkampungan Tingkir lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Jika ingin berkunjung, dari Exit Tol Salatiga langsung menuju arah Salatiga, belok kanan masuk kampung Tingkir lor.
Dari jalan raya kurang lebih 10 menit dan lokasi makam tersebut bisa di cek langsung di Google Maps “ Makam Mbah Wahid Tingkir”
Juru kunci makam Mbah Abdul Wahid, Kiai Sadzali Marjan mengatakan bahwa Gus Dur pada tahun 2003 pernah ke makam ini untuk memastikan jika kakek buyutnya memang dimakamkan di Tingkir Lor.
“Saat berkunjung ke Makam Mbah Abdul Wahid, Gus Dur sedang menerima hasil pengumuman pencalonan menjadi presiden," kata Marjan kepada Tribunjateng.com, Kamis (5/1/2023)..
Marjan mengungkapkan saat Gus Dur berkunjung, kondisi makam ini masih ditutupi oleh semak-semak.
Setelah dikunjungi oleh Gus Dur, makam tersebut mulai banyak dikunjungi oleh para peziarah.
“Kemudian pemerintah ada inisiatif untuk membangun ini sebagai bagian daripada program Desa Wisata,” jelas Marjan.
Baca juga: Tahun 2022, Rp 195 Miliar APBD Blora Tak Terserap, Arief Rohman: Permasalahannya Apa?
Baca juga: Sekolah Rakyat di Kota Semarang, Sejak Zaman Jepang, Siswa Warga Biasa Hingga Tionghoa Kaya
Baca juga: BUKAN KLENIK! Atasi Bayi Rewel, Coba Bobok Sawan Ramuan Mujarab untuk Usir Roh Jahat
Makam Mbah Abdul Wahid ini dengan luas 750 meter persegi mulai dilakukan pembangunan sejak dua tahun lalu namun secara bertahap.
“Tahun 2020, pertama pembangunan talut, makam, pagar makam, dan pendopo,” ungkap Marjan.
Makam tersebut juga merupakan makam umum, namun menurutnya yang dimakamkan disini hanya para leluhur dan tokoh masyarakat.
“Untuk makam masyarakat umum ada di samping sini karena teksturnya tanah, dan makam yang ini bertekstur bebatuan,” ujar Marjan. (han)
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Polda Jateng Segel Pabrik Pengemasan MinyaKita di Karanganyar: Isi Kurang dari Volume Seharusnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.