Berita Semarang

Motor Rini Mogok, Terboyo dan Jalur Pantura Demak-Semarang Macet Parah Dampak Banjir dan Rob

Jalur pantura Semarang-Demka, tepatnya di Kaligwe dan Terboyo hingga Sayung, macet parah dampak tingginya banjir dan rob. Banyak motor mogok.

|
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/M Zainal Arifin
ROB BIKIN MACET - Arus lalu lintas dari arah Demak menuju Semarang atau sebaliknya macet parah, tepatnya di Sayung, Demak, Senin (3/2/2025). Kemacetan ini dipicu tingginya air rob yang diperparah dengan banjir air hujan. (TribunMuria.com/M Zainal Arifin) 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Jalur pantura di perbatasan Kota Semarang-Kabupaten Demak, terpantau macet cukup panjang, Senin (3/2/2025).\

Kemacetan ini dampak dari tergenangnya jalur pantura di Kecamatan Sayung, Demak, juga di sekitar kawasan Terboyo hingga Kaligawe, Semarang.

Pantauan Tribunmuria.com, banjir rob yang mengenang jalur pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, cukup dalam.

Baca juga: Nasionalisme Mbah Sunipah: Pasang Bendera Lusuh di Rumah Terendam Rob, Didatangi Orang Tak Dikenal

Baca juga: Jalur Kereta Api di Grobogan Kembali Amblas Diterjang Banjir, KAI Lakukan Rekayasa Perjalanan KA

Ketinggian air mencapai 30-40 sentimeter, sehingga beberapa kendaraan roda dua banyak yang mengalami mogok.

Tak hanya itu, nampak para pengendara dari arah Demak menuju Kota Semarang banyak memilih untuk melawan arah untuk menghindari tingginya genangan rob, sehingga pengendara dari arah Semarang ke Demak mengalami penumpukan kendaraan.

Untuk kemacatan dari arah Semarang menuju Demak sudah terjadi penumpukan dari perbatasan Kota Semarang dan Demak.

Sedangkan untuk arah Demak menuju Kota Semarang mengalami kemacetan sampai di sekitaran Jembatan Wonokerto.

Akibat macet cukup panjang dan banjir rob cukup tinggi, banyak pengendara memilih untuk memutar balik atau pulang ke rumah, tak melanjutkan perjalanan.

Satu di antaranya, Bayu (25), yang lebih memilih tidak berangkat bekerja karena sudah cukup siang.

"Lebih baik pulang saja, soalnya berangkat juga percuma telat 5 menit sudah dimarahi lebih baik izin tidak berangkat," ucap pria yang bekerja di sekitaran Jalan Dokter Cipto Kota Semarang.

Hal serupa disampaikan, Rini (22) warga Genuk, memilih untuk tidak melanjutkan perjalannnya, akibat motornya mogok.

"Tadi saya coba terobos saya pikir tidak sedalam ini ternyata motor saya mogok, ini milih pulang saja," ungkap perempuan yang bekerja di Kabupaten Demak.

Pemkot kerahkan pompa portabel

Sebelumnya, sejumlah wilayah di Kota Semarang terendam banjir pasca diguyur hujan deras, selama tiga hari beturut-turut, Kamis (30/1/2025). 

Pemerintah Kota Semarang mengerahkan pompa portabel mengatasi banjir di wilayah timur. 

Data Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, banjir merendam wilayah Jalan Padi Raya, Jalan Dong Biru, Jalan Kaligawe Raya, Muktiharjo Kidul, dan sejumlah jalan di Tlogosari.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, hujan pada Rabu (29/1/2025) malam mengguyur wilayah timur cukup deras. Durasi juga cukup lama. Hal ini menyebabkan banjir di sejumlah wilayah timur. 

"Padiraya masih bisa dilewati, nggak terlalu dalam. Gebanganom, dong biru, yang Kaligawe sebrangnya RSI masih ada karena limpasan tanggul Kali Tenggang terlalu rendah. Kami pasang sandbag disana," jelas Suwarto, Kamis (30/1/2025). 

Hingga saat ini, sambung dia, masih ada genangan di sejumlah tempat, termasuk wilayah Muktiharjo dan beberapa di jalan di Tlogosari akibat aliran air harus antre di Kali Tenggang. 

"Pompanya sudah saatnya diganti, pompa yg lebih bagus lagi," ujarnya. 

Menurutnya, banjir di wilayah timur lantaran pompa Kali Tengang yang tidak berfungsi secara optimal.

Maka, dibantu dua pompa mobil dengan kapasitas 1.000 liter per detik. Wilayah belakang Terboyo juga dikerahkan dua pompa mobil. 

Pemerintah Kota Semarang juga memasang 10 pompa portabel, antara lain di depan RSI Sultan Agung, eks rumah pompa Gebangsari, Jalan Padi Raya, dan Jalan Gebanganom. 

"Masih ada genangan di beberapa tempat. Di wilayah timur itu kewenangan pompa di BBWS. Bu Wali sudah langsung nelpon ke Kepala Balai untuk membantu pompa," sebutnya.

Sementara di wilayah timur, dia memastikan aman dari banjir mengingat pengendalian pompa merupakan kewenangan Pemerintah Kota Semarang. (ito)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved