Berita Jateng

Wawancara Khusus Kapolda Jateng, Irjen Pol Luthfi Bericta-cita Jadi Lurah setelah Pensiun

Namanya disebut masuk bursa Calon Gubernur Jateng, Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi ternyata bercita-cita jadi lurah setelah pensiun dari Polri.

|
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Iwan Arifianto
Pemred Tribun Jateng, Erwin Ardian bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengobrol hangat terkait situasi terkini di Jawa Tengah dalam acara Tribun Topic, di Kantor Tribun Jateng, Kamis (25/4/2024). 

Jadi Anda dekat dengan Pak Jokowi?

Kedekatan kita waktu itu sebatas antara muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) pejabat vertikal, sebagai Kapolres dan Walikota. Tak hanya pak Jokowi, Walikota sebelumnya Pak Rudi, saya juga akrab.

Begitupun di Batang sama saja, akrab sama pak Bintoro (mantan bupati Batang) tetapi sebatas hanya kegiatan antar pejabat vertikal setempat.

Ada pengalaman berkesan, lucu atau unik selama tugas di Solo Bareng Pak Jokowi?

Untuk beberapa pengalaman berkesan, di antaranya saat kejadian bom di Gereja Kepunton, Solo (2011) waktu itu bareng Pak Jokowi di  lokasi kejadian. Pak Jokowi dari saat itu sudah punya inisiator yang tak pernah kita duga.

Dia tanya ke saya soal mencari cara merecovery wilayah Solo selepas bom.

Ia kemudian mengundang pelajar -pelajar dari negara sahabat baik dari negara Asia dan Eropa Timur untuk ke solo mengadakan standing party. Waktu itu belum ada sebulan recovery bom, artinya beliau punya visi sangat jauh terkait dengan wilayah.

Kesan lainnya, beliau juga selalu datang di mana problem itu ada. Semisal ketika ada anggota saya ditembak mati di Pos Polisi Matahari Solo (2012), Pak Jokowi datang menemani saya sampai ikut menyolati jenazah korban dengan saya.

Begitupun saat saya jadi Kapolresta Solo yang mana kantor polres dibom (2016), saya dipanggil Pak Jokowi yang saat itu sudah jadi Presiden. Saya diperintah supaya mengangkat moril anggota selepas bom.

Kemudian ikuti pelaku satu-satu, beliau memerintahkan supaya kita melekat sebagai anggota polri, kita perlu upaya preemtif untuk nempel ke pelaku. Habis itu, muncul Satgas di wilayah Solo jangan sampai ada ledakan bom lagi di Solo.

Solo beda dengan daerah lain Solo menjadi menarik bagi pelaku (teroris) karena ada banyak organisasi dan tokoh fundamental. Keberagamannya sangat kompleks hal itu yang menjadi barometer bahwa solo itu merupakan representasi negara yang kompleks sehingga melahirkan pimpinan yang dia betul-betul menjadi problem solving. Buktinya sudah banyak, semisal Presiden dari Solo.

Apa tips bisa melesat sampai menduduki posisi tertinggi di Polda Jateng?

Sebenarnya saya tidak bisa menjawab karena pangkat dan jabatan itu amanah yang harus dilakukan.

Hanya saja, kunci saya, orang itu harus tahu siapa dan dari mana sehingga bisa membawa diri.

Makanya, saya menerapkan ke  para anggota supaya betul-betul menjaga prinsip prinsip itu agar anggota mawas diri.

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved