Berita Kudus

Jokowi Batal ke Kudus setelah Tinjau Banjir Demak, karena Mitos Rajah Kalacakra Sunan Kudus?

Presiden Jokowi batal melanjutkan kunjungan kerja dan Jumatan di Kudus setelah tinjau banjir di Demak. Terkait dengan Rajah Kalacakra Sunan Kudus?

YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meninjau rumah dan bangunan yang rusak akibat banjir di Demak, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (22/3/2024). 

Konon, Kangjeng Sunan Kudus sangat tidak suka terhadap orang yang sok-sokan berkuasa, serta penguasa yang tak amanah, sehingga memasang Rajah Kalacakra.

TRIBUNMURIA.COM - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo melakukan kunjungan kerja meninjau kondisi terkini banjir di Demak, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (22/3/2024).

Sebelumnya, beredar rundown acara kunjungan kerja Presiden, yang menyebut Jokowi akan melanjutkan kunjungan kerja ke Kudus, dan melaksanakan salat Jumat di Kota Kretek.

Namun, hal itu urung terlaksana, lantaran Jokowi langsung bertolak ke Semarang untuk selanjutnya ke Jakarta, setelah dari Demak.

Baca juga: Rajah Kalacakra di Pintu Masuk Komplek Makam Sunan Kudus Bikin Pejabat Lengser, Mitos atau Fakta?

Belum diketahui alasan Jokowi membatalkan agenda kunjungan ke Kudus.

Namun, tak jarang yang mengaitkan hal ini dengan keberadaan Rajah Kalacakra Sunan Kudus.

Selama ini, di Kudus berkembang mitos siapa saja atau mereka para pejabat yang masuk ke dalam komplek Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus yang melewati pintu gerbang depan bisa luntur jabatan dan kesaktiannya.

Mitos Rajah Kalacakra Sunan Kudus

Konon, Kangjeng Sunan Kudus sangat tidak suka terhadap orang yang sok-sokan berkuasa, serta penguasa yang tak amanah.

Karena itu, Kangjeng Sunan Kudus, memasang ajian Rajah Kalacakra di pintu masuk utama ke area Komplek Masjid Menara dan juga area yang kelak menjadi makamnya.

Sesiapa saja yang melintasi pintu yang terpasang Rajah Kalacakra itu, maka kesaktian, kedigdayaan, dan kekuasaannya akan luntur.

Karena itu, hingga kini dipercaya, banyak pejabat yang enggan berziarah ke Makam Sunan Kudus maupun Masjid Menara, sebab mereka takut jabatannya akan luntur atau lengser.

Benarkah demikain, atau tuah ajian Rajah Kalacakra itu hanya mitos? 

Humas Yasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Denny Nur Hakim, tak menampik bila hingga kini sangat jarang sekali pejabat atau orang kuat yang masih memegang pengaruh luas, datang berziarah ke komples Makam Sunan Kudus dan Masjid Menara.

Denny tak bisa memastikan, mengapa banyak pejabat atau orang yang berkuasa, jarang berziarah ke Makam Sunan Kudus.

Apakah karena Rajah Kalacakra atau Rajah Kolocokro, atau karena ada sebab lain.

Memang, konon pejabat yang melewati pintu utama komplek Makam Sunan Kudus dan Masjid Menara, tak lama lagi lengser dari jabatannya setelah melewati pintu yang dipasangi Rajah Kalacakra oleh Kangjeng Sunan Kudus tersebut.

"Sampai saat ini masih ditakuti pejabat, ini terlihat dari pejabat yang jarang ke sini," ucap Denny, kepada TribunMuria.com, Selasa (11/10/2022).

Ketakutan itu, terang Denny, terutama bagi pejabat yang menanggalkan amanah, dan sering menyelewengkan kekuasaan dan kewenangan yang digenggam.

Dari pantauan tribunmuria.com, kawasan Masjid Menara Sunan Kudus dipenuhi para peziarah yang lalu lalang mendatangi makam Sunan Kudus atau Ja'far Shodiq.
 
Di samping bangunan khas menara setinggi 18 meter dan berbahan batu bata itu terdapat sebuah gapura pintu masuk.

Dari cerita turun temurun diyakini Kangjeng Sunan Kudus memasang Rajah Kolocokro karena tidak suka dengan orang yang memamerkan kekuasaan ataupun jabatan. 

Hal inilah yang diyakini menjadi alasan Sunan Kudus memasang rajah tersebut.

Terkait benar tidaknya mitos tersebut, Waallahu’alam. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved