Berita Kudus
Update Banjir Kudus: Desa Setrokalangan Masih Terisolir, Akses Jalan Putus Terendam Banjir
32 desa yang tersebar di 5 kecamatan di Kudus terendam banjir. Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, hingga kini masih terisolir, akses jalan putus
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Banjir masih menggenangi sejumlah desa di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Kudus pada, Senin (18/3/2024).
Di Kecamatan Kaliwungu, genangan banjir memutus akses ke Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan.
Akses jalan ke Desa Setrokalangan dan Dukuh Karangturi melewati Desa Garungkidul terputus sejak, Rabu (14/3/2024).
Baca juga: Jepang Terendam, Banjir di Kudus Meluas, BPBD: 40.869 Jiwa di 32 Desa pada 5 Kecamatan Terdampak
Baca juga: Update Banjir Karanganyar Demak, Arus Air Kian Deras, Jalur Pantura Seperti Lautan: Sangar Ombake
Baca juga: UPDATE Banjir Semarang: 4 Kecamatan Masih Terendam, Begini Kondisi Jalur Pantura di Kaligawe
Ketinggian air sempat melebihi 2 meter di badan jalan saat puncak banjir dalam dua hari terakhir. Saat ini menyisakan 1-1,5 meter dan belum bisa diakses oleh motor dan mobil.
Masyarakat Dukuh Karangturi Desa Setrokalangan harus mengendarai perahu untuk bisa mengakses wilayah kota.
Misalnya kebutuhan kerja, belanja ke pasar, dan beberapa kebutuhan lainnya.
Seorang warga, Sumiah mengatakan, akses jalan menuju Karangturi terendam banjir sejak 14 Maret lalu.
Kondisi banjir disebut lebih parah dibandingkan dengan bencana banjir pada awal 2023 lalu.
Kata dia, ketinggian air di jalan lebih dari 1 meter, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.
"Sudah sejak Rabu lalu enggak bisa dilalui jalannya, ditutup. Warga kalau mau melintasi banjir harus naik perahu kecil atau sampan," terangnya.
Meski sudah terjadi penurunan banjir 30-50 sentimeter, akses jalan ke Dukuh Karangturi masih belum bisa dilewati dengan kendaraan bermotor.
Kejadian serupa juga terjadi di jalan utama menuju Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu melewati Desa Kedungdowo.
Warga Dukuh Tempel, Desa Kedungdowo, Masturi mengatakan, akses jalan ke Setrokalangan melalui Tempel terputus sejak, Kamis (15/3/2024).
Saat ini, kondisi banjir sudah mengalami penurunan 30-50 sentimeter.
Namun, masih menggenangi wilayah perkampungan lebih dari satu meter.
Sehingga akses jalan hanya bisa ditempuh dengan menggunakan perahu atau jalan kaki.
Menurut Masturi, banjir di wilayah Kaliwungu disebabkan karena Sungai Wulan meluap.
Bencana banjir dialami masyarakat wilayah Setrokalangan setiap tahunnya.
Utamanya saat musim hujan intensitas tinggi yang berdampak pada peningkatan volume air Sungai Wulan.
Pihaknya berharap banjir segera surut, supaya kegiatan masyarakat kembali normal.
"Sekarang sudah mulai surut sedikit setelah tanggul sungai di Demak jebol lagi."
"Semoga segera surut agar masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing, karena pada mengungsi."
"Sebagian ada yang pulang untuk mengecek kondisi rumah," tuturnya. (sam)
| 1.500 Paket Sembako BRI Peduli untuk Warga Miskin Diserahkan Melalui Karang Taruna Kudus |
|
|---|
| TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
|
|---|
| PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
|
|---|
| Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
|
|---|
| Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Warga-Desa-Setrokalangan-kudus-gunakan-perahu-banjir-kudus.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.