Berita Pekalongan

Gus Rozin Pengasuh Ponpes Maslakul Huda Kajen Terpilih Jadi Ketua Tanfidiziyah PWNU Jateng

KH Abdul Ghaffar Razin atau Gus Rozin terpilih sebagai Ketua PWNU Jateng dalam Konferwil XVI PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh sebagai Rais Syuriah.

Istimewa
KH Abdul Ghaffar Razin (Gus Rozin) Pengasuh Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati, terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng. 

TRIBUNMURIA.COM, PEKALONGAN - KH Abdul Ghaffar Razin atau Gus Rozin, yang merupakan putra almarhum KH Sahal Mahfduh, Kajen, Pati, terpilih menjadi Ketua Tanfidziyah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (PWNU Jateng) masa khidmat 2024-2029.

Sementara, KH Ubaidillah Shodaqoh terpilih kembali menjadi Rais Syuriah PWNU Jateng, periode yang sama.

Gus Rozin dan Kiai Ubaid terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah dan Rais Syuriah PWNU Jateng dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) XVI Nahdlatul Ulama (NU) 2024, yang digelar di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, Selasa - Rabu (5-6/3/2024).

Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang KH Ubaidillah Shodaqoh kembali terpilih sebagai Rais Syuriah setelah ahlul halli wal aqdi (ahwa) Konferwil XVI Nahdlatul Ulama (NU) 2024  kembali mempercayainya untuk mengemban amanat yang dipikulnya sejak Konferwil XV NU Jateng tahun 2018.

Tim ahwa terbentuk dalam sidang pleno V Konferwil yang dipimpin KH Isfah Abidal Azis, KH Miftah Faqih, dan KH Faisal Saimima (PBNU) memunculkan 48 nama.

Dari sejumlah itu sebagaimana amanat tata tertib Konferwil 7 nama yang memperoleh suara tertinggi ditetapkan sebagai anggota ahwa.

KH Ubaidillah Shodaqoh Rais PWNU Jateng domisioner memperoleh suara 32, KH Sungada Adzkia Cilacap (16), KH Muhkis Hudaf Klaten (15), KH Hanief Ismail Kota Semarang (13), KH Aniq Muhammadun Pati (12), KH Chalwani Nawawi Purworejo (11), KH Zainal Arifin Makshum Demak dan KH Hambali Mahfudz Grobogan memperoleh suara sama yakni 10.

Sebagaimana keterangan pers yang dikutip Tribunjateng.com dari NU Online Jateng, atas munculnya realitas dua nama yang memperoleh suara sama, yakni Kiai Zaenal dan Kiai Hambali yang sama-sama memperoleh suara 10, disikapi pimpinan sidang KH Miftah Faqih dengan mengacu pada tata tertib bahwa keduanya bermusyawarah untuk menentukan satu diantara mereka yang akan menjadi orang ketujuh dalam tim ahwa.

Selain itu, sebagaimana amanat tata tertib juga, apabila dari 7 orang yang memperoleh suara tertinggi ada yang tidak dapat hadir dalam sidang ahwa maka posisinya digantikan calon anggota ahwa yang perolehan suaranya berada diperingkat di bawahnya.

"Karena kiai Chalwani tidak hadir di arena konferwil dan tidak bisa mengikuti sidang ahwa maka Kiai Zainal dan Kiai Hambali ditetapkan menjadi anggota ahwa bersama lima kiai yang perolehan  suaranya lebih tinggi," kata Kiai Miftah.

Setelah ditetapkan 7 anggota formatur, sidang pleno pemilihan diskors untuk memberikan kesempatan kepada ahwa bersidang dengan agenda memilih rais secara musyawarah untuk mufakat atau menghindari voting

Sidang formatur yang berlangsung setengah jam pada penghujung hari Selasa ini hasilnya disampaikan KH Aniq Muhammadun dihadapan peserta Konferwil.

"Sidang ahwa bersepakat memilih KH Ubaidillah Shodaqoh untuk kembali mengemban amanat sebagai Rais PWNU Jateng," kata Kiai Aniq

Sedangkan agenda pemilihan ketua yang digelar pada hari Rabu (6/3/2024) dinihari memunculkan 3 nama dalam tahap penjaringan, yaitu KH Abdul Ghaffar Razin (Pengasuh Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati mantan Ketua RMI PBNU) memperoleh 17 suara, Rofiq Mahfudz Wakil Ketua PWNU Jateng domisioner (16), dan Hudallah Ridwan (2).

Tata tertib menghendaki calon ketua sedikitnya mendapat 12 suara saat penjaringan, sehingga KH Abdul Ghaffar Rozin dan Rofiq Mahfudz ditetapkan menjadi calon yang dapat mengikuti proses pemilihan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved