Berita Pekalongan

Ditinggal Orangtua Antre Beras, Bocah di Pekalongan Tewas Tenggalam, Jasad Belum Ditemukan

Dua bocah di Peklongan tewas tenggelam saat ditinggal orangtua antre beras bantuan. Hingga ini, jasad satu di antara korban belum ditemukan.

kompas.com
Ilustrasi korban tenggelam terseret arus - Dua bocah di Peklongan tewas tenggelam saat ditinggal orangtua antre beras bantuan. Hingga ini, jasad satu di antara korban belum ditemukan. 

TRIBUNMURIA.COM, KAJEN - Dua bocah di Kabupaten Pekalongan tewas tenggelam di Sungai Sragi saat ditinggal orangtua mereka antre pembagian beras di balai desa setempat, pada Kamis (22/2/2024).

Hingga kini, jasad bocah berinisial QMK -satu di antara dua korban- belum juga ditemukan.

Selama lima hari, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian ke berbagai titik di sepanjang aliran Sungai Sragi.

Namun, hingga kini pencarian jasad bocah malang tersebut belum menemui hasil.

Bahkan, pencarian dilakukan hingga ke muara yang jaraknya sekitar 7 Kilometer (Km) dari titik tenggelam bocah tersebut.

Tidak hanya itu, warga sekitar pun juga ikut membantu tim SAR dengan melakukan pencarian menyusuri pinggir sungai tersebut, namun juga masih nihil.

Setelah lima hari, tim SAR gabungan menutup operasi pencarian terhadap korban.

Hal itu dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo saat dihubungi Tribunmuria.com, Senin (26/2/2024).

"Hari ini (kemarin, red) terakhir operasi SAR untuk selanjutnya sifatnya pemantauan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo.

Budi juga menjelaskan, bahwa tim SAR gabungan didampingi dari kecamatan, dan desa mendatangi rumah korban yang belum ditemukan untu memberitahu bahwa hari ini terakhir opsar di lapangan.

"Keluarga bisa menerima, dan sudah ikhlas menerima musibah ini," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua bocah berinisial JNF (5) dan QMK (6), warga Desa Legok Clile, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dilaporkan tenggelam di Sungai Sragi, Kamis (22/2/2024).

Kades Legok Clile Wintoro mengatakan, musibah ini berawal saat orangtua korban pergi ke balai desa untuk mengambil beras bantuan dari pemerintah desa setempat.

"Kejadiannya itu sekitar pukul 12.30 WIB. Sebelum kejadian, mereka sedang menonton televisi di rumah ANB (4) yang juga mereka masih saudara."

"Mereka ditinggal orangtuanya ke balai desa, karena ada pembagian beras," kata Kades Legok Clile Wintoro kepada Tribunmuria.com.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved