Berita Pekalongan

Alasan Pengusaha Batik Pekalongan Sebar Uang Rp 35 Juta di Atap Rumah

Romadhon (37) pengusaha batik mengatakan, udik-udikan atau sebar uang tersebut merupakan acara tasyakuran anaknya yang nomor 3.

Indra Dwi Purnomo
Romadhon (37) pengusaha batik (kiri) saat memperlihatkan surat penyataan bertanggung jawab penuh kegiatan udik-udikan. 

TRIBUNMURIA.COM, PEKALONGAN - Sebuah potongan video memperlihatkan ribuan warga di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berdesakan sambil berebut uang puluhan juta yang sengaja disebar oleh warga lainnya dari atap rumah yang sedang melaksanakan syukuran.

Alhasil video itu pun viral di media sosial. Seperti yang posting di Instagram @beritapekalongan1 pada 7 jam yang lalu, terlihat ribuan orang baik anak-anak, ibu-ibu, orang dewasa berada dibawah untuk berebut uang.

Bahkan terlihat warga berdorong-dorongan agar bisa mendapatkan uang tersebut. Lokasi video tersebut pas didepan kantor Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.

Di akun tersebut, video itu diberikan caption Udik-udikan neng ngarep Kel. Jenggot mau esuk kie lhur.... Ruamaee eee nemen.. (sebar uang di depan Kelurahan Jenggot tadi pagi) 

Infone total duwet ngasi Rp 35 juta yg di sebarkan (infonya total yang sampai Rp 35 juta yang disebarkan).

Romadhon (37) pengusaha batik mengatakan, udik-udikan atau sebar uang tersebut merupakan acara tasyakuran anaknya yang nomor 3.

"Memang tradisi untuk 40 hari potong rambut anak ada udik-udikan," katanya.

Untuk nominal uang yang disebarkan hampir Rp 30-35 juta.

"Kami sebar ada enam titik. Itu disebar dari atas semua. Dari bawah cuma satu depan rumah," ucapnya.

Ia tidak menyangka ini bakal viral seperti ini. Memang, sebelum acara dilaksanakan pihak berwajib sudah menyarankan untuk tidak dilaksanakan, tapi berhubung tradisi dilakukan.

"Kalau untuk masa itu ribuan ada. Saya ya gak nyangka bakal viral seperti ini. Orang-orang juga sudah menanti semua, untuk masa nya terlalu banyak. Yaudah lah jalan. Alhamdulillah sampai sekarang lancar dan aman," imbuhnya.

Memang ia membenarkan ada insiden anak-anak jatuh dan pingsan karena berhimpitan.

Ada tiga warga yang harus dibawah ke puskesmas dan untuk sekarang semuanya sudah pulang ke rumah.

"Saya siap bertanggung jawab sepenuhnya. Dari kelurahan juga sudah mengizinkan. Dan saya pribadi, tanggungjawab penuh. Termasuk pagar kelurahan. Surat sudah ada ini. Saya bertanggungjawab penuh. Ini tadi yang luka juga sudah kami lunasi. Ada tiga orang anak. Usia 16 tahun satu, 10 tahunan, terus 16 tahun juga."

"Lalu, untuk kabar ada yang meninggal itu hoax. Jadi sudah tidak ada masalah. Itu lukanya karena desak-desakan. Terlalu ramai. Sudah dibawa ke puskesmas dan sekarang sudah pulang ke rumahnya," tambahnya. (Dro)

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved