Berita Ungaran

Banjir Bandang Sapu 3 Desa di Lereng Merbabu, 1 Jembatan di Getasan Semarang Ambrol

Banjir bandang di Lereng Merbabu Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, putus jembatan penghubung antarkampung di kecamatan setempat. 3 desa terdampak

|
TribunMuria.com/Reza Gustav Pradana
Jembatan penghubung antarkampung yang menghubungkan Dusun Kroto dan Macanan di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang longsor dan ambrol, Rabu (28/2/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Jembatan penghubung antarkampung di Desa Tajuk Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, ambrol digerus banjir pada Rabu (28/2/2024).

Jembatan tersebut menjadi akses penghubung utama antara Dusun Kroto dan Dusun Macanan, yang terletak di Lereng Gunung Merbabu.

Walhasil, kini warga di antara kedua kampung tersebut harus memutar cukup jauh untuk memperoleh akses jalan lainnya.

Tampak bebatuan material dari jalan dan jembatan tersebut runtuh ke sungai di bawahnya.

Seorang warga setempat, Panji Sungkono (46) mengatakan bahwa ambrol jembatan diduga karena tak kuat menahan derasnya aliran sungai.

“Airnya deras karena di bagian atas Gunung Merbabu hujan lebat sejak siang,” kata Panji kepada Tribunmuria.com.

Dia mengatakan, warga yang biasa mengakses jalan tersebut kini harus memutar melalui jalan lain di Desa Tajuk.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan bahwa pihaknya berupaya mengurai sumbatan-sumbatan di jembatan-jembatan lain di lereng Gunung Merbabu.

“Besok pagi kami juga akan datangkan ekskavator untuk menangani sumbatan-sumbatan,” kata Alex.

3 desa terdampak banjir bandang di lereng Merbabu

Banjir bandang melanda kawasan lereng Gunung Merbabu di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (28/2/2024).

Total tiga desa yaitu Tajuk, Jetak dan Batur terdampak dalam banjir bandang tersebut.

Banjir terjadi akibat air di sungai-sungai meluap seusai hujan lebat di kawasan puncak sejak siang hari.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan bahwa material bebatuan yang turut terbawa aliran air juga menyumbat sejumah jembatan.

“Kami masih mengurai secara manual sumbatan-sumbatan di bawah jembatan,” kata Alexander kepada Tribunjateng.com.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved