Gerindra Terseret di Balik Kabar Kolapsnya BPR Bank Jepara Artha, Dana Pinjaman untuk Kampanye

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Partai Gerindra terseret dalam pusaran isu kolapsnya BPR Bank Jepara Artha.

Dana pinjaman ratusan miliar rupiah dari BPR Bank Jepara Artha diduga digunakan untuk membiayai kampanye seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Gerindra.

Dana pinjaman dari BPR Bank Jepara Artha tersebut diduga mengalir ke berbagai pihak, satu di antaranya adalah Koperasi Garudayaksa.

Direktur Kepatuhan BPR Bank Jepara Artha, Jamaludin Kamal, mengaku tidak mengenal Koperasi Garudayaksa.

Aliran dana pinjaman itu pertama kali diungkap oleh media massa Tempo.

Dalam pemberitaannya disebutkan pada kurun waktu 2022-2023, Bank Jepara Artha menyalurkan pinjaman sebesar Rp102 miliar untuk 27 debitur. 

Kemudian dana tersebut ditransfer ke MIA, seorang simpatisan partai politik dan tim sukses (times) dari caleg Partai Gerindra.

Dana yang ditransfer ke MIA itu mencapai Rp94 miliar. 

Dana itu kemudian dipindahkan ke perusahaan, di antarnya PT Boga Halal Nusantara, PT Bumi Manfaat Gemilang, PT Panganjaya Halal Nusantara.

Juga, ke koperasi Garudayaksa Nusantara.

Atas temuan tersebut, saat dikonfirmasi tribunmuria.com, Jumat (22/12/2023), Kamal menyampaikan ia tidak mengetahui bila ada dana nasabah yang masuk ke Garudayaksa.

Karena proses pencairan dana kredit itu melalui bank umum.

Pihaknya mentransfer ke bank umum baru diambil oleh debitur.

Kamal juga menyatakan tidak tahu dengan pria berinisial MIA.

"Kami tidak kenal 27 debitur itu," kata dia.