Berita Kudus

Ketua IDI Sebut Kasus ISPA di Kudus Meningkat, Dampak Kualitas Udara pada Musim Kemarau

Ketua IDI Kudus menyebut penyakit ISPA belakangan ini meningkat karena terpengaruh kualitas udara yang tak sehat bagi kelompok sensitif saat kemarau.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Kebakaran rumah produksi pengolahan tebu di Desa Kuwukan, Kecamatan Dawe, Kudus, beberapa waktu lalu. Asap kebakaran turut mempengaruhi penuruan kualitas udara pada musim kemarau di Kudus. 

"Untuk di Rumah Sakit ada tapi tidak banyak karena sudah tertangani di klinik-klinik," ucapnya. 

Dia menambahkan bahwa kasus penyakit ISPA di Kabupaten Kudus, kebanyakan dari debu, kemudian alergi dan infeksi virus dan juga bakteri. 

"Utamanya debu-debu karena kualitas udara yang kurang bagus," sambungnya. 

Tingkat keberbahayaan penyakit ini, tergolong rendah. Namun sangat mengganggu produktivitas masyarakat. 

"Sebenarnya tidak seperti yang dikhawatirkan cepat meninggal."

"Namun efek berkepanjangan dengan sering terinfeksi akan sering sakit-sakitan produktivitas turun dan efek jangka panjang yang kurang baik. Tingkat kematian rendah," jelasnya. 

Dia menambahkan, untuk mencegah penyakit ISPA adalah mengenakan masker saat beraktivitas di luar, menjaga kebersihan, dan kurangi aktivitas di tempat yang berpolusi. (rad) 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved