Kuliner khas Tegal
Nikmatnya Kupat Sableng khas Alun-Alun Kota Tegal, Cocok Disantap dengan Sate Blengong yang Empuk
Kota Tegal memiliki kuliner khas yakni Kupat Sableng. Salah satu tempat yang menjual kuliner ini berada di sebelah selatan Alun-alun Kota Tegal
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM,TEGAL- Kota Tegal memiliki kuliner khas yakni Kupat Sableng (Sate Blengong).
Salah satu tempat yang menjual kuliner khas ini berada di sebelah selatan Alun-alun Kota Tegal.
Kupat Sableng terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan lezat.
Lalu sate daging blengong yang dimasak semur memiliki rasa yang enak dan bertekstur empuk.
Harga satu porsi cukup murah meriah, sepiring kupat sableng hanya Rp 8.000 dan aneka satenya mulai Rp 3.000 per tusuk.
Baca juga: Tradisi Sedekah Kupat di Wilayah Ujung Barat Cilacap, Warga Berbagi Keberkahan bagi Pengguna Jalan
Baca juga: Sate Kebo, Parijoto, dan Joglo Pencu Tercatat Jadi Khas Kudus
Baca juga: Resep Sate Bebek Khas Tambak Banyumas yang Kenyal dan Tidak Alot, Bisa Dipraktikan di Rumah
Seorang pelanggan, Suripin (59) mengatakan, kupat blengong yang dikenal dengan nama sableng ini rasanya enak dan nikmat.
Kuah kupatnya gurih dan daging blengongnya sangat empuk.
Ia sendiri menjadi langganan sudah lama saat kupat sableng hanya ada di Brebes, sejak 1991.
"Saya langganan sudah dari lama, gak sekarang saja. Sejak anak masih kecil, sekarang anak sudah gede," kata Suripin warga Suradadi, Kabupaten Tegal, kepada tribunjateng.com, Jumat (12/5/2023) malam.
Pemilik kupat sableng di Alun-alun Kota Tegal ini adalah Maskuri (55) dan Ibu Titin (52).
Maskuri mengatakan, ia bersama istrinya berjualan kupat sableng di Alun-alun Kota Tegal baru 7 tahun, sejak 2016.
Tetapi ada saudara yang sudah lama berjualan di Islamic Center dan Alun-alun Kabupaten Brebes.
Ia mengatakan, kupat blengong yang dijualnya itu khas daerah Kelurahan Pasar Batang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.
Cirinya khasnya memiliki kuah yang gurih manis, berbeda dengan blengong khas Kota Tegal yang kuahnya pedas.
"Gurihnya karena pakai santen dan ada bumbunya, ini kupat blengong khas Brebes," katanya.
| 100 Hari Wafatnya Imam Aziz: Mengenang Kiai Rakjat Melalui Dua Buku |
|
|---|
| Polda Jateng Digugat Advokat, Saksi Ahli Pemohon Ungkap Fakta dalam Sidang |
|
|---|
| Agus Gondrong Terbitkan SE Larang Odong-odong Jadi Angkutan Umum |
|
|---|
| Menyalakan Cinta, Meruntuhkan Stigma: Kiprah Tria dan Griya Schizofren di Surakarta |
|
|---|
| Lagi! Program JIDS LPK Hiro-LPK Kamisora Berangkatkan Driver Bus Profesional ke Jepang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/ytruusadsadjdassad.jpg)