Berita Kudus

Cerita di Balik Tradisi Bulusan di Hadipolo Kudus, Dipercaya Bermula dari Sabda Sunan Muria

Tradisi Bulusan saat lebaran ketupat di Desa Hdipolo, Kudus, dipercaya bermula dari sabda Sunan Muria, hingga santrinya menjelma menjadi bulus.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Warga memberi makan bulus dalam tradisi budaya Bulusan di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Sabtu (29/4/2023). Tradisi Bulusan digelar warga Hadipolo, Kudus, pada H+7 Idulfitir atau saat lebaran ketupat. 

Kirab itu dikuti sembilan kontingen dari warga RT 01 sampai RT 09 di RW 05.

Kirab dimulai pukul 10.00 WIB di sekitar 500 meter sebelah selatan dari Makam Mbah Dudo. Kemudian finish di Makam Mbah Dudo.

Tiap-tiap kontingen kirab membawa kreativitas masing-masing RT.

Ada yang membawa hasil bumi, barongan, miniatur pendapa bulusan, miniatur bulus, miniatur makam Mbah Dudo, dan lainnya.

”Kirabnya hasil bumi. Ada kupat dan lepet juga. Selain itu peserta kirab juga menampilkan kreasi yang berbeda-beda sesuai kreativitas,” sambungnya.

Tidak berhenti di situ, berbagai UMKM juga meramaikan tradisi Bulusan.

Jumlahnya sekitar 250 UMKM yang menjajakan beragam kuliner dan pakaian. 

Hal tersebut menjadi daya tarik warga Kudus untuk menikmati lebaran ketupat. (Rad) 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved