Berita Kudus
Cerita di Balik Tradisi Bulusan di Hadipolo Kudus, Dipercaya Bermula dari Sabda Sunan Muria
Tradisi Bulusan saat lebaran ketupat di Desa Hdipolo, Kudus, dipercaya bermula dari sabda Sunan Muria, hingga santrinya menjelma menjadi bulus.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
Kirab itu dikuti sembilan kontingen dari warga RT 01 sampai RT 09 di RW 05.
Kirab dimulai pukul 10.00 WIB di sekitar 500 meter sebelah selatan dari Makam Mbah Dudo. Kemudian finish di Makam Mbah Dudo.
Tiap-tiap kontingen kirab membawa kreativitas masing-masing RT.
Ada yang membawa hasil bumi, barongan, miniatur pendapa bulusan, miniatur bulus, miniatur makam Mbah Dudo, dan lainnya.
”Kirabnya hasil bumi. Ada kupat dan lepet juga. Selain itu peserta kirab juga menampilkan kreasi yang berbeda-beda sesuai kreativitas,” sambungnya.
Tidak berhenti di situ, berbagai UMKM juga meramaikan tradisi Bulusan.
Jumlahnya sekitar 250 UMKM yang menjajakan beragam kuliner dan pakaian.
Hal tersebut menjadi daya tarik warga Kudus untuk menikmati lebaran ketupat. (Rad)
| 1.500 Paket Sembako BRI Peduli untuk Warga Miskin Diserahkan Melalui Karang Taruna Kudus |
|
|---|
| TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
|
|---|
| PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
|
|---|
| Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
|
|---|
| Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/memberi-makam-bulus-saat-lebaran-ketupat-tradisi-bulusan-hadipolo-kudus.jpg)