Dukun Pengganda Uang

Cerita Mulyadi Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Awalnya Terlilit Utang

Bermula dari frsutasi terlilit utang, Mulyadi, pengusaha asal Palembang jadi satu di antara 12 korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara.

|
TribunMuria.com/Permata Putra Sejati
Proses evakuasi korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain. 

TRIBUNMURIA.COM, BANJARNEGARA - Seorang pengusaha properti asal Palembang, Mulyadi, diyakini menjadi satu di antara 12 korban pembunuhan Mbah Slamet Tohari, dukun pengganda uang Banjarnegara.

Keluarga Mulyadi menceritakan awal mula korban bisa jadi korban pembunuhan jagal sadis dari Wanayasa, Banjarnegara.

Ahmad Hidayat, adik Mulyadi, mengatakan kakaknya yang berprofesi sebagai pengemban terjerat utang hingga akhirnya nekat menemui Mbah Slamet Tohari, dalam upaya melunasi utang-utang yang ada.

Adik dari Mulyadi yaitu Ahmad Hidayat ikut menyaksikan prosesi pemakaman korban Mbah Slamet di TPU Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purbalingga, Selasa (4/4/2023).
Adik dari Mulyadi yaitu Ahmad Hidayat ikut menyaksikan prosesi pemakaman korban Mbah Slamet di TPU Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purbalingga, Selasa (4/4/2023). (Tribunmuria.com/Permata Putra Sejati)

Sebelum menghilang, Mulyadi diketahui setidaknya sudah dua kali menemui dukun pengganda uang Banjarnegara Mbah Slamet Tohari.

Hal ini disampaikan Ahmad Hidayat saat pemakaman kesembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara di TPU Balun.

Baca juga: Kesaksian Kades Balun Ihwal Keseharian Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Istrinya Dagang Kobis

Baca juga: Pengakuan Istri Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara: Kerap Terima Tamu dan Ritual

Baca juga: Sudah Banyak Korban, Mengapa Masih Ada yang Dukun Pengganda Uang? Begini Kata Sosiolog Unnes

"Setahu saya kakak saya itu dikenalin sama orang dan setahu saya sudah dua kali ke sini."

"Mulyadi hilang sejak 2021 dan saya sempat laporan ke Polsek Wanayasa," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (4/4/2023).

Adapun pertemuan pertama membicarakan masalah penggandaan uang.

Kemudian pertemuan kedua, korban Mulyadi datang sendiri. 

"Sejak datang sendiri pada 2021 dan sudah seminggu di sini hilang."

"Saat itu bawa kendaraan mobil Innova dan hilang juga sampai saat ini tidak bisa dilacak," katanya.

Terkait berapa uang yang dibawa korban Mulyadi dia tidak tahu berapa pastinya.

Ia percaya bahwa salah satu korban dari 9 korban yang dikuburkan di TPU Balun itu adalah Mulyadi karena pelaku sudah mengungkapkannya.

"Penuturan pelaku (satu di antara korbannya) ada Mulyadi."

"Namun masih menunggu tes DNA anaknya asal Palembang," ungkapnya.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved