Dukun Pengganda Uang

Terima Aduan 28 Orang Hilang, Polisi Terjunkan Alat Berat Cari Korban Mbah Slamet Banjarnegara

Terima aduan 28 orang hilang polisi terus cari kemungkinan adanya korban lain pembunuhan berantai dukun pengganda uang Banjarnegara Mbah Slamet.

|
Istimewa
Polisi terjunkan alat berat melakukan penggalian untuk mencari kemungkinan adanya korban lain -di luar 12 korban yang telah ditemukan- dari aksi pembunuhan berantai dukun pengganda uang Banjarnegara Mbah Slamet Tohari. Polisi melakukan penggalian di kebun Mbah Slamet, Jumat (14/4/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, BANJARNEGARA - Posko pengaduan orang hilang Polda Jateng menerima aduan kehilangan 28 orang, yang diduga menjadi korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang Banjarnegara Mbah Slamet Tohari.

Aduan 28 orang hilang tersebut berasal dari 22 pelapor.

Di mana, sejumlah pelapor mengadu kehilangan dua orang anggota keluarga.

Baca juga: Terungkap Kejanggalan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara saat Kubur ke-12 Korbannya

Baca juga: 4 Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Terindetifikasi, Polisi: Ada 20 Laporan Masuk

Baca juga: Kesaksian Kades Balun Ihwal Keseharian Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Istrinya Dagang Kobis

Menindaklanjuti laporan-laporan tersebut, polisi sampai dengan saat ini masih melakukan upaya pencarian korban-korban pembunuhan Mbah Slamet.

Bahkan Polres Banjarnegara dibantu relawan melakukan penggalian mencari korban dukun pengganda Tohari menggunakan alat berat.

Alat berat didatangkan di areal Kebun Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, tak jauh dari TKP sebelumnya, Jumat (14/4/2023).

Pencarian melibatkan anggota dan relawan, dengan satu unit alat berat milik BPBD.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menerangkan pencarian tersebut dilakukan berdasarkan keterangan dari tersangka.

"Terdapat keterangan-keterangan baru dari tersangka."

"Tapi benar tidaknya harus dibuktikan, maka dari itu Polres Banjarnegara melakukan pencarian di lapangan," katanya. 

Menurut Kabidhumas, alat berat yang digunakan untuk mencari korban.

Diharapkan, dengan bantuan alat berat, proses pencarian dan penggalian akan semakin cepat.

Mengingat ketika dilakukan secara manual, pencarian korban cukup menguras energi dan tenaga.

"Petugas memaksimalkan alat-alat yang ada."

"Mengingat akses masuk ke lokasi dari jalan raya cukup sempit maka alat berat yang digunakan berukuran kecil," katanya.

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved