Berita Kudus

Akademisi UMK Sorot Penangananan Kerusakan Alun-alun Simpang 7: Cuma Dipupuk Tumbuhnya Suket Teki

Akademisi Universitas Muria Kudus (UMK) sorot penangangan kerusakan rumput Alun-alun Simpang 7 Kudus. Jika hanya andalkan pupuk yang tumbuh suket teki

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rifqi Gozali
Petugas Kebersihan Dinas PKPLH Kudus saat menaburkan pupuk kompos di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat (24/3/2023). Alun-alun Simpang 7 Kudus kondisinya rusak parah dan meninggalkan bau amis-anyir pascadigunakan untuk pasar malam Dhandhangan. 

80 persen rumput di Alun-alun mati dan bau anyir nan amis masih tersisa setelah tradisi Dhandhangan selesai pada  rabu 22 Maret 2023.

Dandangan sebagai tradisi menyambut datangnya bulan Ramadan di Kudus dibarengi dengan adanya pasar rakyat.

Biasanya pasar rakyat dandangan hanya ada di sepanjang Jalan Sunan Kudus. Tapi tahun ini juga merambah sampai di Alun-alun Simpang 7 Kudus dan Jalan Ramelan.

Pasar rakyat Dhandhangan khusus di Alun-alun Simpang 7 merupakan pasar malam berisi wahana permainan dan sejumlah pedagang.

Setelah berlangsung selama 12 hari, rupanya membuat rumput Alun-alun Simpang 7 yang biasanya hijau menjadi rusak, dan masih tersisa bau anyir nan amis.

Jumat (24/3/2023) pagi, sedikitnya ada enam petugas kebersihan dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus yang menaburkan pupuk kompos di Alun-alun Simpang 7, utamanya di lokasi rusaknya rumput.

Ada juga yang memotong rumput alun-alun yang masih tersisa agar rata.

“Kami diarahkan untuk menabur kompos di alun-alun yang rumputnya rusak, kemudian kami juga memotong rumput yang tersisa agar nanti kalau rumputnya tumbuh bisa bersamaan,” kata Koordinator Pertamanan Simpang Tujuh Kudus.

Selain merusak rumput Alun-alun Simpang 7, pasar rakyat Dhandhangan juga menyisakan sampah.

Untuk persoalan sampah, kata Sumintro, pihaknya sudah berusaha membersihkan sejak pasar rakyat dandangan selesai.

Sementara itu Kepala Dinas PKPLH Kudus, Abdul Halil, mengatakan, pihaknya telah mengecek dan menginventarisir kerusakan Alun-alun Simpang 7.

Dari situ hasilnya ternyata tidak ada kerusakan selain rumput.

Katanya, butuh waktu sekitar satu bulan untuk memulihkan kawasan Alun-alun Simpang 7 seperti semula.

“Untuk kerusakan rumput di Alun-alun Simpang 7 mencapai 80 persen."

"Kami lakukan pemupukan untuk merangsang tumbuhnya rumput,” kata dia.

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved