Berita Kudus

Kenaikan Harga Telur Ayam di Pasar Bitingan Kudus

Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kudus mulai merangkak naik. 

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribunnews.com/Jeprima
ILUSTRASI: Pedagang saat menunjukkan telur yang berada di kiosnya. Harga telur di Pasar Bitingan Kudus mengalami kenaikan. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kudus mulai merangkak naik. 

Sehari menjelang Ramadan, satu kilogram telur ayam di tingkat pedagang dibandrol Rp 30.000 per kilogram. Mengalami kenaikan Rp 3.000 - Rp 4.000 per kilogram dari harga sebelumnya.

Pedagang telur ayam di Pasar Bitingan Kudus, Irma Siti Khoiriyyah mengatakan, kenaikan harga telur dipicu karena jumlah permintaan meningkat.

Baca juga: Jelang Ramadan Harga Telur di Pasar Bintoro Demak Naik, Ini Harga Komoditas Lainnya

Kata dia, satu kilogram telur sempat dibandrol Rp 26.000 pada Januari lalu. Kemudian meningkat Rp 2.000 menjadi Rp 28.000 per kilogram. 

Harga telur kembali meningkat menjadi Rp 30.000 per kilogram dalam tiga hari terakhir. Dan berpotensi tetap tinggi hingga pekan kedua Ramadan. 

"Tahun kemarin menjelang Ramadan harga telur sampai Rp 32.000 per Kg. Tahun ini masih di bawahnya," terangnya, Rabu (22/3/2023).

Menurut dia, kenaikan harga ini masih relatif terjangkau oleh masyarakat. Mengingat harga telur sempat melonjak tajam dan bertahan cukup lama di atas angka Rp 27.000 per kilogram beberapa waktu terakhir.

Kata Irma, harga standar telur ayam di angka Rp 25.000 - Rp 26.000 per kilogram. Diharapkan kenaikan harga yang terjadi tidak terlalu tinggi dari harga normal telur ayam. 

"Tidak hanya telur ayam yang naik, harga kebutuhan pokok lainnya juga relatif ada kenaikan. Biasa menjelang Ramadan, nanti berangsur turun," ujarnya. 

Tren kenaikan harga telur ayam juga terjadi di tingkat peternak. 

Peternak ayam petelur di Desa Gribig, Kecamatan Gebog Kudus, Abdul Ghofur menyampaikan, harga telur dari kandang kini dibandrol Rp 28.000 per kilogram.

Kata dia, kenaikan ini menjadi hal yang wajar terjadi setiap menjelang Ramadan tiba. Karena adanya peningkatan permintaan pasar.

Ghofur pun tetap membatasi permintaan masuk maksimal Rp 50 kilogram per hari sesuai dengan kemampuan peternaknya 

"Dari kandang sekarang mencapai Rp 28 ribu. Untuk jumlah permintaan, kami menyesuaikan ketersediaan barang saja, rata-rata kemampuan kami 50 Kg per hari. Enggak berani nerima banyak orderan," terangnya. 

Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kudus, Minan Mochamad membenarkan jika terjadi kenaikan sejumlah kebutuhan pokok di pasar. Namun demikian, kenaikan harga ini masih dalam batas wajar, relatif bisa dijangkau masyarakat. 

Kata dia, Kabupaten Kudus pada dasarnya tidak banyak memiliki produsen telur ayam. Sehingga kebutuhan telur ayam disuplai dari daerah lain. 

"Ketika terjadi suplai kebutuhan dari luar daerah, otomatis harga menyesuaikan dan biasanya menjadi lebih tinggi," kata Minan. 

Pihaknya bakal memantau pergerakan harga kebutuhan bahan pokok agar tidak melambung tinggi saat Ramadan. (Sam)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved