Berita Kudus

347 Madrasah di Kudus bakal Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar Tahun Ini, Salma Papar Rinciannya

347 madrasah dari total 374 madrasah semua jenjang pendidikan di Kudus bakal menerapkan kurikulum merdeka belajar pada tahun ini.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
Tribunmuria.com/Saiful Masum
Kasi Pendidikan Madrasah pada Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus, Salma Munawaroh. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - 347 madrasah dari total 374 madrasah semua jenjang pendidikan di Kabupaten Kudus diharapkan bakal menerapkan kurikulum merdeka belajar pada tahun ini. 

Enam madrasah di antaranya sudah menjadi piloting sejak 2022 lalu. Meliputi, MTSN 1, MTSN 2, MTSN Banat, MTS Yanbuul Qur'an Putra Menawan, MAN 1, dan MAN 2.

Kasi Pendidikan Madrasah pada Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus, Salma Munawaroh, mengatakan saat ini ada 341 madrasah yang sedang berporses mendapatkan SK dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk bisa melaksanakan kurikulum merdeka tahun ajaran 2023/2024.

Baca juga: Akomodir Kepentingan Madrasah, DPRD Kudus Gulirkan Ranperda Penyelenggaraan Pendidikan

Baca juga: Ada 347 Madrasah di Kudus, Ranperda Penyelenggaraan Pendidikan Jadi Angin Segar

Rinciannya, 111 madrasah dari total 119 RA, 136 madrasah dari total 146 MI, 59 madrasah dari total 69 MTS, dan 35 madrasah dari total 40 MA. 

Dia menyebut, jika semua itu mendapatkan SK pada tahun ini, praktis ada 347 madrasah yang sudah bisa menjalankan kurikulum merdeka, atau 93 persen dari total 374 madrasah yang terdata di Kota Kretek.

"Target kami sebelumnya ada di angka 50 persen, Alhamdulillah capaiannya justru melampaui target. Kami sudah ada 6 madrasah piloting, semuanya berjalan lancar," terangnya, Minggu (12/3/2023).
 
Dia menyebut, untuk bisa menerapkan kurikulum merdeka, setiap madrasah harus bisa memenuhi beberapa komponen.

Yaitu, pemahaman konsep tentang kurikulum merdeka, pembelajaran dan asesmen, menyusun kurikulum operasional madrasah, dan menerapkan Project Based Learning atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajaran Rahmatan Lil'alamin (P5P2RA).

"Untuk sekarang yang ada adalah asesmen, kata lain dari ujian. Baik meliputi asesmen formatif, maupun sumatif," ujarnya.

Salma menyebut, kurikulum merdeka ini mendukung madrasah dalam merealisasikan tuntutan kemandirian.

Kata dia, kurikulum ini sifatnya opsional dengan segala kesiapan mandiri. Ini merupakan bentuk dari implementasi kurikulum merdeka dalam sebuah proses pembelajaran hingga menghasilkan sebuah produk bernilai. 

Di mana madrasah dituntut untuk selalu adaptif terhadap perkembangan dunia pendidikan.

Diharapkan dapat mendorong pendidikan madrasah lebih maju di Kabupaten Kudus

"Kurikulum Merdeka ini adalah intangible product, yaitu produk yang tidak berwujud dan tidak memiliki bentuk fisik."

"Namun, memiliki hasil yang nantinya bisa dirasakan banyak orang" tuturnya. (sam)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved