Jejak Sejarah
Masjid Menara Kampung Melayu, Usianya 221 Tahun, Perpaduan Arsitektur Arab, Melayu dan Jawa
Masjid Menara yang ada di Kampung Melayu Kota Semarang sudah berdiri sejak 1802. Masjid tersebut merupakan satu di antara masjid tertua di Semarang
Penulis: Budi Susanto | Editor: Muhammad Olies
Momen berbuka puasa ramadan menjadi salah satu waktu yang ditunggu masyarakat sekitar Kampung Melayu.
Sebab saat momen itu ada kopi Arab yang disajikan di Masjid Menara.
Kopi Arab memiliki makna tersendiri bagi masyarakat di sekitar Masjid Menara.
"Bulan ramadhan tentunya sangat dirindukan bagi umat Islam, tak terkecuali saya. Jadi bisa menikmati kopi Arab di Masjid Menara seperti kerinduan tersendiri setiap tahunnya," kata Supri, satu di antara warga Kampung Melayu.
Supri mengaku dari kecil sudah beribadah di Masjid Menara bersama rekan-rekannya.
Bahkan ia mengingat bangunan lantai dasar yang dijadikan untuk belajar ngaji anak-anak sebelum Masjid Menara ditinggikan.
"Kalau dulu saat masih dua lantai masjid ini sangat tinggi, apalagi menaranya. Tapi setelah ditinggikan, masjid ini jadi satu lantai, lantai dasar hilang," ucapnya sembari menunjuk sebuah kusen kayu yang terpendam tanah.
Baginya kopi Arab tak hanya sekedar minuman yang disajikan saat berbuka, namun sebagai penanda datangnya bulan suci ramadan.
"Kangen berkegiatan seperti saat saya kecil, mungkin tidak hanya saya. Masyarakat di sekitar Masjid Menara juga merasakan hal serupa," tambahnya.
Jejak Komunitas Yahudi di Kota Semarang, Ada Makam di Bergota yang Usianya Hampir 100 Tahun |
![]() |
---|
Usia Hampir Satu Abad, Ini Sejarah Centrale Buzgerlijke Ziekewsichting yang Jadi RSUP Dr Kariadi |
![]() |
---|
Nestapa Pribumi Gegara Kebijakan Eigendom Era Kolonial, Kakek Jumani Harus Sewa Lahan Milik Sendiri |
![]() |
---|
Eksis Sejak Awal Abad 18, Kampung Melayu, Pemukiman Multietnis Pertama di Kota Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.