Jejak Sejarah

Masjid Menara Kampung Melayu, Usianya 221 Tahun, Perpaduan Arsitektur Arab, Melayu dan Jawa

Masjid Menara yang ada di Kampung Melayu Kota Semarang sudah berdiri sejak 1802. Masjid tersebut merupakan satu di antara masjid tertua di Semarang

Penulis: Budi Susanto | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/Budi Susanto
Masjid Menara yang ada di Kampung Melayu Kota Semarang, masjid tersebut berdiri pada 1802 hingga kini Masjid Menara berusia 221 tahun, Rabu (8/3/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Masjid Menara yang ada di Kampung Melayu Kota Semarang sudah berdiri sejak 1802.

Masjid tersebut merupakan satu di antara masjid tertua di Kota Semarang.

Penamaan Masjid Menara lantaran adanya menara yang berdiri di depan masjid.

Selain memiliki keunikan berupa menara, desain atap tempat ibadah itu bersusun tiga, ciri khas arsitektur Jawa atau tajuk.

Pada abad 19 Masjid Menara merupakan bangunan berlantai dua.

Akses masuk menuju masjid kala itu bisa melalui Kali Semarang yang ada di belakang masjid ataupun darat.

Hal itu pernah didokumentasikan dalam koleksi KTLV Leiden berjudul Straat in Kampong Melajoe te Semarang karya Hisgen pada 1915.

Penelitian Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng juga menyebutkan, Masjid Menara di Kampung Melayu merupakan masjid kuno.

Masjid tersebut memiliki ciri khas gaya arsitektur Arab-Melayu dipadu dengan gaya tradisional. 

Ciri Arab-Melayu dapat dilihat dari bentuk bangunan menara dan gapura pintu gerbang dengan atap kubah.

Sedangkan gaya tradisional Jawa dapat dilihat pada bentuk konstruksi bangunan masjid beratap tumpang tiga yang disangga tiang kayu jati.

Memiliki luas bangunan 108 meter persegi yang berdiri di lahan seluas 270 meter persegi, tempat ibadah tersebut juga menjadi tonggak penyebaran agama Islam di Kota Semarang.

Bahkan dalam historical education journal yang diterbitkan 2021 silam, Masjid Menara sangat berpengaruh terhadap persebaran agama di Kampung Melayu dan sekitarnya pada abad 18.

Masjid Menara dan penyebaran agama Islam di Kampung Melayu dimulai dari para pedagang yang singgah ke Kampung Melayu sebelum abad 18.

Pasalnya, Kampung Melayu merupakan pemukiman multi etnis yang dihuni oleh masyarakat Arab, Melayu hingga Jawa.

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved