Berita Banyumas
Tolak Perubahan Nama SMP Diponegoro 3 Jadi SMP Al Azhar, Warga NU di Banyumas Gelar Istigasah
Warga NU di Kedungbanteng Banyumas gelar istigasah tolak perubahan nama SMP Diponegoro 3 menjadi SMP Al Azhar
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, PURWOKERTO - Ratusan warga NU Kedungbanteng, Banyumas menggelar acara doa bersama (istigasah) dalam rangka penolakan perubahan mama SMP Diponegoro 3 Kedungbanteng menjadi SMP Al Azhar.
Kegiatan yang digagas lintas alumni SMP Diponegoro 3 Kedungbanteng ini berlangsung secara lesehan di Jalan Bojong Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Selasa (21/2/2023) malam.
Acara dimulai pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB, dihadiri ratusan warga NU dan alumni SMP Diponegoro 3 Kedungbanteng.
Terob ukuran 4x24 meter yang terpasang dan gelaran karpet di atas aspal Jalan Bojong Kedungbanteng dipenuhi oleh ratusan jamaah yang hadir.
"Alhamdulillah, upaya para alumni dalam rangka menolak perubahan nama SMP Diponegoro 3 Kedungbanteng menjadi SMP Azhar mendapat dukungan penuh dari warga NU Kedungbanteng.
Saya juga sangat berterima kepada para sesepuh NU Kecamatan Kedungbanteng yang telah berkenan hadir dan memimpin doa pada malam hari ini," ujar Ketua Lintas Alumni SMP Diponegoro 3 Kedungbanteng, Darsono kepada Tribunmuria.com.
Rangkaian kegiatan istigotsah diawali dengan bacaan tawasul oleh Rois Syuriah MWC NU Kedungbanteng, KH Tafsir Wahyudin.
Setelah itu, pembacaan istighosah dipimpin oleh Gus Abdul Hamid, Wakil Ketua MWC NU Kedungbanteng.
Adapun doa dilantunkan oleh sembilan ulama kecamatan setempat.
Kesembilan ulama adalah KH Mohammad Thoha Alawy Al Hafidz (Karangsalam Kidul), KH Afif Syahri (Dawuhan Wetan), KH Tafsir Wahyudin (Kalisalak), K Muhammad Yusuf (Kutaliman), KH Atiq Nururrobani (Kedungbanteng), Kiai Hamdani (Dawuhan Kulon), Kiai Muslimin Sam'ani (Karangnangka), dan Kiai Sufyan Sauri (Kedungbanteng).
"Malam hari ini kami hadir turut berdoa mohon pertolongan kepada Allah SWT bersama-sama warga NU dan para alumni SMP Diponegoro 3," ujar Imam Santosa, salah satu tokoh masyarakat Kedungbanteng.
Sebelumnya sempat diberitakan upaya penolakan warga NU atas rencana perubahan nama SMP Diponegoro 3 Kedungbanteng menjadi SMP Al Azhar akan terus dilakukan hingga benar-benar berhasil.
"Kami telah sepakat, penolakan perubahan nama SMP Diponegoro 3 akan terus dilakukan tanpa batas waktu, kecuali MoU antara Yayasan Al Hidayah dan Al Azhar dibatalkan," katanya.
Sebagaimana diberitakan, Ketua Yayasan Al Hidayah Purwokerto dan Ketua Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar Jakarta telah menandatangani MoU pada 3 Januari silam.
MoU tersebut setidaknya telah memicu dua kali aksi penolakan.
| Generasi Muda Butuh Tempat Berekspresi, Menakar Arah Pembangunan Kawasan Kebondalem Purwokerto |
|
|---|
| Sadewo Minta Investor Akomodasi 50 PKL, Menakar Arah Pembangunan Kawasan Kebondalem Purwokerto |
|
|---|
| Percepatan Realisasi Tol Pejagan-Cilacap, Kunci Datangkan Investor dan Atasi Kemacetan |
|
|---|
| Kopipo Banyumas Kembali Ekspor Gula Kristal ke AS dan Eropa setelah Bangkit dari 'Mati Suri' |
|
|---|
| 261 Koperasi di Banyumas Hidup Segan Mati Tak Mau, Disnakerkop-UMK Kesulitan Membubarkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/isitgasah-tolak-perubahan-nama-smp.jpg)