Seleksi Perades Kudus

Solichul Huda Tawarkan Uji Dugaan Manipulasi Seleksi Perangkat Desa di Kudus: 1 Hari Selesai, Gratis

Pakar Digital Forensik Solichul Huda siap membantu bongkar dugaan manipulasi seleksi perangkat desa di Kabupaten Kudus yang diselenggarakan Unpad.

istimewa
Solichul Huda, Dosen Udinus. Doktor Ilmu Komputer di bidang Riset Cyber Crime. Alumni ITS Surabaya. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pakar Digital Forensik Solichul Huda siap membantu mengungkap dugaan manipulasi data seleksi perangkat desa di Kudus

Dugaan manipulasi itu muncul seketika banyak peserta tes seleksi perangkat desa melakukan protes soal perubahan hasil skor.

Solichul Huda mengatakan proses pengungkapan ada tidaknya manipulasi seleksi perangkat desa tidak memakan waktu lama. Cukup 1 hari selesai. 

Baca juga: Hasil Skor Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus Berubah-ubah, Nilai Tertinggi Mendadak Jadi Jeblok

Baca juga: Unpad Harus Bertanggungjawab Carut-marut Tes Perades Kudus, Skor Sudah Keluar Kok Alasan nge-Lag?

Solichul Huda, Dosen Udinus. Doktor Ilmu Komputer di bidang Riset Cyber Crime. Alumni ITS Surabaya.
Solichul Huda, Dosen Udinus. Doktor Ilmu Komputer di bidang Riset Cyber Crime. Alumni ITS Surabaya. (istimewa)

Baca juga: Unpad Tak Tahu Ada Kebobrokan Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus, Tunggu Jawaban Orang-orang FISIP

Baca juga: Bisa-bisanya Bupati Kudus Tak Dilapori Anak Buah Masalah Keruwetan Tes Seleksi Perangkat Desa

Penanganan dugaan manipulasi tes seleksi perangkat desa itu melalui uji forensik aplikasi beserta database-nya.

Proses uji forensik itu bertujuan menguji validasi penyebab utama perubahan skor dan menganalisa aplikasi ada atau tidaknya manipulasi.

Dosen Udinus Semarang itu berujar siap membantu apabila dipercaya mengusut dugaan manipulasi seleksi perangkat desa, tanpa biaya sepeserpun alias gratis.

"Kalau masyarakat mempercayai, saya bantu secara cuma-cuma," kata Solichul Huda, belum lama ini.

Solichul Huda berharap pihak penyelenggara tes seleksi perangkat desa, dalam hal ini Unpad, bertindak profesional. 

Perlu diketahui, Unpad sebagai penyelenggara tes seleksi perangkat desa di Kudus yang menimbulkan polemik, khususnya perubahan nilai dan error lainnya.

Satu di antaranya, tambah Solichul Huda, soal klarifikasi hasil tes seleksi perangkat desa yang menuai banyak protes peserta karena telah merasa dirugikan.

Klarifikasi itu sangat berguna sebagai pemahaman peserta seleksi perangkat desa yang belum terima soal perubahan hasil skor yang dianggap tidak normal. 

Isi klarifikasi semestinya difokuskan pada ada tidaknya kesalahan sisi teknis IT yang memicu perubahan skor peserta seleksi perangkat desa dan error lainnya.

Selanjutnya, imbuh Solichul Huda, pihak Unpad harus memfasilitasi dan memberi akses para peserta perangkat desa yang masih tidak terima dengan skor yang ada. 

Solichul Huda berujar bilamana benar ada kesalahan yang dilakukan pihak Unpad sebagai penyelenggara tes seleksi perangkat desa, maka perlu diambil langkah win-win solution. 

Langkah itu termasuk kesepakatan pengulangan tes seleksi perangkat desa, dengan catatan bila masih memungkinkan waktunya.

Solichul Huda berharap pihak Unpad tidak mencari pembenaran sendiri nantinya terkait proses klarifikasi hasil tes seleksi perangkat desa di Kudus

Bilamana ada kesalahan sistem yang disengaja maupun tidak, harus tetap disampaikan secara gamblang kepada para peserta tes seleksi perangkat desa.

Solichul Huda juga mewanti-wanti pihak Unpad jangan bermain-main dengan kepercayaan publik karena telah memilih sebagai penyelenggara tes seleksi perangkat desa di Kudus

Sebagai informasi, Unpad dipilih sebagian besar panitia sebagai penyelenggara tes seleksi perangkat desa yang berlangsung pada 14 Februari 2023.

Dari 90 desa, 68 desa di antaranya menunjuk Unpad sebagai penyelenggara tes seleksi perangkat desa.

Alasan Panita Seleksi Perangkat Desa Pilih Unpad

Ketua Panitia Seleksi Perangkat Desa Kesambi, Muhammad Mawahib membeberkan alasan pihaknya memilih Unpad sebagai penyelenggara.

Alasan paling utama ialah Unpad bersedia menyelenggarakan tes di Kudus.

Muhammad Mawahib berujar semula pihaknya memilih Untag Semarang sebegai penyelenggara tes seleksi perangkat desa

Problemnya ialah, Untag hanya bisa menyelenggarakan tes seleksi perangkat desa di wilayah Kota Semarang.

Selain itu, Unpad berani mematok harga penyelenggaraan tes seleksi perangkat desa lebih murah dibanding Untag Semarang.

“Kami selaku panitia, kepala desa, BPD sepakat di situ (Unpad). Pertimbangannya kalau dulu mau di Untag karena penyelenggaraan di Semarang kami berpikir tentang keselamatan teman-teman, dan ini ada tawaran yang bagus dengan sistem yang sama sesuai Perda dan Perbup sehingga kami harus mencari yang terbaik. Lebih murah dengan Untag. Sementara kami masih percaya dengan Unpad saat itu,” kata Mawahib, belum lama ini.

Rupanya tarif muraf belum tentu mendatangkan kelancaran. Terbukti, sejumlah peserta tes memrotes hasil Unpad.

Para peserta tes seleksi perangkat desa yang merasa dirugikan langsung mengajukan sanggahan atas hasil tes ke pihak panitia.

Muhammad Mawahib akan mengirimkan surat sanggahan tersebut kepada Unpad sebagai penyelenggara.

Perlu diketahui, Desa Kesambi membuka 5 formasi perangkat desa dengan jumlah peserta 82 orang.

Sebagian peserta menjalani tes di SMP 5 Kudus, sebagian lainnya menjalani tes di SMP 3 Kudus.

Semua peserta yang merasa dirugikan Unpad meminta klarifikasi hasil tes seleksi perangkat desa.

Para peserta kompak meminta sanggahan soal tidak ada skor yang bisa disaksikan saat tes seleksi perangkat desa berlangsung., berbuntut ada  skor yang berubah-ubah.

Mereka juga memprotes peserta tes seleksi perangkat desa yang tidak hadir tes tapi malah mendapatkan nilai.

Muhammad Mawahib sempat melakukan konfirmasi ke pihak Unpad terkait perubahan skor tes seleksi perangkat desa

Unpad, lanjut Muhammad Mawahib, membenarkan memang ada unggahan skor hasil tes sebanyak dua kali karena terjadi kesalahan mengunggah skor hasil tes.

“Karena berhubungan dengan Desa Kesambi panitia sudah konfirmasi katanya memang ada dua kali upload (nilai) khusus SMP 5 dengan hasil yang berbeda,” Mawahib.

(*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved