Seleksi Perades Kudus
Ihwal Ruwetnya Seleksi Perades Kudus, Pakar Digital Forensik: Alasan Ngelag Sangat Sulit Diterima
“Sulit diterima alasannya, jika perubahan skor karena komputer nge-lag di mana skor sudah sempat keluar," pakar digital forensik Kudus, Solichul Huda
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Yayan Isro Roziki
“Sangat sulit diterima alasannya, jika perubahan skor karena komputer nge-lag di mana skor sudah sempat keluar," pakar digital forensik asal Kudus, Solichul Huda.
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Tes seleksi perangkat desa di Kabupaten Kudus diduga terjadi kecurangan.
Hal ini karena skor peserta mengalami perubahan.
Para calon perangkat desa itu mengikuti tes yang diselenggarakan lewat Computer Assisted Test (CAT).
Baca juga: Menilik Ruwetnya Seleksi Perades di Kudus: Server Ngelag, Kades Sebut Data Semrawut dan Cacat Hukum
Baca juga: Rahasia Unpad Dipilih Jadi Penyelenggara Tes Seleksi Perades Kudus, Menang Murah, Tapi Banyak Error
Baca juga: Bisa-bisanya Bupati Kudus Tak Dilapori Anak Buah Masalah Keruwetan Tes Seleksi Perangkat Desa
Menanggapi kejadian tersebut, ahli digital forensik Solikul Huda mengatakan pihak panitia penyelenggara tes harus bertanggung jawab.
Pasalnya, dalam UU ITE tahun 2008, dijelaskan panitia penyelenggada harus bertanggung jawab atas terjadinya perubahan skor.
"Selain itu, panitia juga harus bertanggung jawab atas terjadinya perubahan skor dan semua keganjilan selama seleksi berlangsung," kata Solichul Huda kepada tribunmuria.com, Jumat (17/2/2023).
Pria asal Kudus ini menambahkan, pertanggung jawaban itu berupa penjelasan kepada masyarakat terutama peserta tes yang merasa dirugikan.
Termasuk juga kepada masyarakat Kudus yang paham IT.
Pertanggungjawaban dimaksud dapat berupa menjelaskan kepada perwakilan masyarakat terutama peserta tes yang merasa dirugikan.
Menurutnya, aplikasi seleksi perangkat desa sebetulnya banyak perusahaan atau perguruan tinggi yang mampu menyediakan.
Nah, atas dasar itu, pihak penyelenggara harus bisa menjelaskan secara teknis mengapa penurunan skor terjadi.
Menurut Huda masyarakat akan sulit menerima alasan bahwa kejadian mundurnya pengumuman dan berubahnya skor peserta akibat jaringan komputer nge-lag.
“Seandainya nge-lag yang terjadi, pasti kondisinya sesuai dengan kapan waktu komputer nge-lag, contoh nge-lag terjadi pas ujian berlangsung, maka soal hilang, dan ujian harus diulang,” ucap doktor lulusan Ilmu Komputer ITS itu.
Lebih lanjut, ujar dosen Udinus itu, jika nge-lag terjadi saat perangkingan skor, tinggal jaringan ireboot hidupkan lagi dan dibatasi penggunaanya, tunggu 10 menit, skor keluar lagi dan pasti skor tidak berubah.
“Sangat sulit diterima alasannya jika perubahan skor karena komputer nge-lag di mana skor sudah sempat keluar," jelasnya.
Ihwal dugaan manipulasi, Solichul Huda menerangkan hal itu butuh uji forensik terhadap aplikasi dan database aplikasi untuk membuktikan ada atau tidaknya manipulasi.
Menurutnya, proses digital forensik tidak membutuhkan waktu lama.
Hanya butuh waktu 1 hari untuk menguji validasi penyebab utama perubahan skor dan menganalisa aplikasi ada atau tidaknya manipulasi.
Huda mengaku prihatin atas kejadian yang terjadi di Kota Kretek.
Sebagai orang yang berasal dari Kudus, dia mengungkapkan akan bersedia membantu menyelesaikan kasus tersebut dari sisi IT.
"Kalau masyarakat mempercayai saya dan saya bantu secara cuma-cuma," tandasnya. (*)
| Pelantikan Hasil Seleksi Perades Kudus Dirasa Dipersulit, Garank 1 Wadul Wagub Jateng Gus Yasin |
|
|---|
| Ratusan Garank 1 Geruduk Pendopo Kabupaten Kudus, Tuntut Hasil Seleksi Perades Segera Dilantik |
|
|---|
| Ihwal Pelantikan Perangkat Desa, Ini Kata Garank Gabungan Ranking 1: Kan Ada Putusan Pengadilan |
|
|---|
| Perangkat Desa Kudus Terpilih Bisa Segera Dilantik, Khusus Hasil Seleksi Perades di Luar Unpad |
|
|---|
| Gabungan Rangking 1 Perades Kudus Bereaksi, Sikapi Putusan Hartopo Tunda Pelantikan Perangkat Desa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/tes-seleksi-perangkat-desa-di-Graha-Mustika-Getaspejaten-Kudus.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.