"Kami sangat berterimakasih kepada Pak Bupati yang berkomitmen kuat mengupayakan pembangunan jalan tembus Blora - Ngawi ini. Ini bisa menjadi pembuka akses pertumbuhan ekonomi di Blora Selatan jika pembangunan berhasil dilakukan," lanjut Sutarso.
Salah satu warga Desa Bodeh, Zaenab, yang sehari hari berjualan warung kecil-kecilan di pertigaan Sumengko, tengah hutan batas Bodeh dan Getas, mengaku senang bisa berjumpa dengan Bupati Blora sekaligus menyampaikan keluh kesahnya.
"Tidak disangka Pak Bupati kesini. Mohon Pak jalannya dibangun biar bisa mulus. Ekonomi masyarakat lancar. Truk truk pengangkut hasil panen jagung dan lainnya biar nggak terperosok lagi. Anak sekolah biar tidak susah kalau mau cari ilmu. Kondisinya rusak parah, tadi di Selatan situ ada truk jagung ambles," ungkap Zaenal, yang mengaku kaget warungnya di tengah hutan didatangi Bupati Blora.
Hal yang sama juga disampaikan Agustian, salah satu perawat Puskesmas Menden yang rumahnya di Getas.
Setiap hari ia menempuh jalan rusak sepanjang lebih dari 15 kilometer untuk bekerja.
"Paling susah kalau musim hujan seperti ini Pak. Jalannya parah, banyak lumpur, membahayakan. Alhamdulillah Pak Bupati langsung merespon keluhan kami di medsos dan hari ini datang bersama truk-truk grosok," kata Agustian.
"Semoga Pak Menteri PUPR bisa membantu Pak Bupati untuk mewujudkan jalan kami. Ini akses terdekat penghubung Blora ke Ngawi tanpa harus berputar ke Cepu," harap Agustian. (kim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.