Kabar Penculikan Anak Resahkan Warga Kudus, Polisi Datangi Sekolah Beri Edukasi Guru dan Siswa

Untuk itu, dirinya saat pulang sekolah selalu meminta dijemput oleh orangtuanya. 

"Kalau pulang selalu minta dijemput, tadi juga diajarin sama pak polisi kalau nunggu jemputan di dalam terus kalau di dekati orang ga dikenal jangan mau," jelasnya.

Heboh siswa SMPN 4 ngaku diculik

Sebelumnya, jajaran Polres Kudus turun tangan terkait kasus dugaan penculikan anak yang menimpa dua siswi di SMP 4 Negeri Kudus.

Kasatreskrim Polres Kudus, AKP R Danang Sri Wiratno mengatakan pihaknya sudah mendatangi sekolah SMP 4 Kudus untuk mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak.  

Hasilnya, kejadian tersebut teriindikasi bukan percobaan penculikan anak, melainkan penjambretan.

"Kalau melihat jalur tersebut yang dilalui suasananya ramai. Itu bukan pelaku penculikan, karena dari keterangan anak saat naik sepeda tasnya ditarik akhirnya saksi teriak kemudian pelaku membekap," ucapnya, Kamis (9/2/2023).

Terkait moil yang menghadang di depan korban, menurutnya justru kendaraan itu hendak menolong.

"Kalau menurut kita, dari pengalaman ya kalau jambret ya seperti itu. Untuk motif masih kita dalami kenapa targetnya anak perempuan, karena sekarang motif kan beragam," ungkapnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan mengawasi anak-anaknya.

Jika memang ditemukan kejadian yang tidak diinginkan, masyarakat diminta segera melaporkan ke kepolisian agar bisa langsung tertangani.

"Kami juga gencarkan patroli-patroli," ujar Danang Sri Wiratno. 

Sebelumnya diberitakan, aksi percobaan penculikan yang terjadi di Kabupaten Kudus, meresahkan para orangtua dan anak-anak.

Kabar aksi percobaan penculikan tersebut, beredar di media sosial yang berasal dari tangkap layar pesan WhatsApp. Berikut petikan tulisannya.

"Ibu-ibu tolong jaga anak-anak. Penculikan anak sudah sampai candi. Kemarin pagi sekitar pukul 06.00 WIB anak SMPN 4 (Kudus) diculik, di Jembatan Panjang, alhamdulillah anak tersebut sempat mengigit tangan pelaku dan minta tolong."