Berita Jateng

Kini Terbengkalai, Menara Syahbandar Sleko Pernah Jadi Simbol Kejayaan Pelabuhan Kota Semarang

Menara Syahbandar Sleko merupakan salah satu saksi sejarah kejayaan Pelabuhan Kota Semarang era kolonial.

Penulis: Budi Susanto | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Budi Susanto
Kondisi Menara Syahbandar Sleko Kota Semarang terkini, Senin (23/1/2023). 

Kondisi itu terdokumentasikan secara lengkap pada arsip KITLV, The Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies. 

Menara Syahbandar Sleko mulai dibangun pada 1825. Menara itu juga berdekatan dengan Benteng Vijfhoek, cikal bakal permukiman Eropa di Kota Semarang.

Menara Syahbandar Sleko juga jadi tonggak kejayaan Kota Semarang pada abad 19.

Masyhurnya Pelabuhan Kota Semarang pada abad 19 juga dibenarkan Tjahjono Rahardjo satu di antara pemerhati sejarah Kota Semarang.

Ia berujar pelabuhan pada masa itu memang ada di sekitar Sleko. Di sana, penarikan retribusi kapal dilakukan oleh pemerintah kolonial.

Menara Syahbandar Sleko jadi gerbang keluar masuk kapal dari laut maupun sungai.

"Syahbandar Sleko jadi lokasi politik perdagangan oleh pemerintah kolonial saat itu. Menara tersebut juga tidak bisa dipisahkan dari perkembangan kawasan Kota Lama Semarang," ucap Tjahjono Rahardjo, Senin (23/1/2023).

Beda dulu beda sekarang. Jika dulu Menara Syahbandar Sleko memiliki peranan krusial, kini menara tersebut terbengkalai.

Meski Pemkot Semarang berencana merestorasi bangunan itu, namun menurut Tjahjono, banyak tantangan yang akan dihadapi.

Hal tersebut lantaran kondisi bangunan sudah sangat parah. Jika dilakukan pembangunan menara tersebut bisa rubuh.

Dari empat penopang menara, tinggal dua penopang yang masih bisa menahan menara.

"Kemungkinan besar tidak memungkinkan untuk dilakukan restorasi," jelasnya.

Keberadaan Syahbandar Sleko pun mulai ditinggalkan setelah pemerintah kolonial membangun kanalisasi.

Pada 1872 pelabuhan baru bernama Nieuwe Havenkanaal atau Kali Baroe dibangun.

Pelabuhan tersebut digunakan oleh kapal kapal besar sampai awal abad 20 tepatnya pada 1901.

Di masa pendudukan Jepang pelabuhan Kota Semarang tidak begitu berkembang, namun pasca kemerdekaan pemerintah mulai membangkitkan kembali aktivitas pelabuhan.

Pada 1985 Pelabuhan Kota Semarang pun mulai dibangun dan dikelola oleh BUMN, pelabuhan tersebut bergeser ke arah utara yang kini beenama Pelabuhan Tanjung Emas.

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved