Berita Jateng

Ingin Kematian AWP pada Insiden Yonif 411/Raider Diusut Tuntas, Keluarga Datangi Peradi Magelang

Keluarga AWP, warga Temanggung yang tewas dalam insiden Yonif 411/Raider Salatiga datangi DPC Peradi Magelang meminta pendampingan hukum

Istimewa
Keluarga Argo Wahyu Pamungkas (AWP) --warga Temanggung yang tewas dalam insiden melibatkan Yonif 411/Raider Salatiga-- mendatangi Kantor DPC Peradi Magelang untuk melakukan konsultasi dan pendampingan hukum, Senin (5/9/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG – Keluarga Argo Wahyu Pamungkas (AWP) --warga Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, yang tewas setelah 'diamankan' di Mako Yonif 411/Raider Salatiga-- mendatangi kantor DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Magelang pada Senin (5/9/2022).

Keluarga AWP ingin agar kematian korban dapat segera diselidiki hingga tuntas dan terang benderang.

Karena itu, keluarga AWP mendatangi kantor DPC Peradi Magelang untuk konsultasi hukum dan meminta pendampingan.

Keluarga AWP juga berharap, kasus meninggalnya bapak beranak satu itu mendapat perhatian dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkara.

Baca juga: Insiden Yonif 411/Raider, Keluarga AWP Berharap Jenderal Andika Turun Tangan: Kami Ingin Keadilan

Baca juga: Ihwal Insiden Yonif 411/Raieder Salatiga, Puskampol: Kurangnya Kontrol dan Jiwa Korsa Kebablasan

Baca juga: Pernyataan Kadispenad soal Insiden Yonif 411/Raider: Pratu RW Dikeroyok saat Boncengkan Istri

Baca juga: Pengakuan Teman Dekat AWP: Tak Ada Pengeroyokan Anggota TNI, Kelahi saat Mabuk, Muntah lalu Tewas

Juru bicara dari pihak keluarga, Bambang Tripomo (55) menyebut, kedatangan perwakilan keluarga ke kantor DPC Peradi Magelang ini sebagai langkah meminta perlindungan dan pendampingan hukum.

Mengingat, kata dia, kasus meninggalnya Argo --panggilan akrab AWP-- itu saat ini juga telah ditangani pihak Denpom V/3 Salatiga dan masih dalam tahap penyelidikan.

“Langkah yang kami tempuh ini semata-mata adalah agar kasus kematian almarhum Argo ini diusut secara tuntas dan dibuka secara transparan, agar benar-benar terang benderang."

"Satu lagi, supremasi hukum dapat tetap tegak, kami hanya warga masyarakat biasa yang masih sangat percaya atas kinerja para penegak hukum, apalagi Indonesia adalah negara berlandaskan hukum,” ujar Tripomo dalam keterangannya.

Lebih jauh, meski merasa masih terpukul, namun pihak keluarga mengaku telah mengikhlaskan kepergian Argo. Bahkan, tak terbesit sedikitpun dendam terhadap para pelaku.

Mereka juga sangat mengapresiasi langkah dari jajaran TNI yang memberikan empati begitu mendalam atas insiden yang terjadi tersebut.

“Sama sekali tidak ada rasa dendam terhadap pihak manapun atas insiden tersebut."

"Para perwakilan dari TNI juga datang ke rumah untuk menyampaikan bela sungkawa serta permohonan maaf kepada pihak keluarga sampai-sampai ikut membantu proses pemakaman Argo juga kemarin."

"Kami sangat mengapresiasi atas hal itu. Kami yakin, ini hanya perbuatan segelintir oknum saja."

"Secara umum kita harus mengakui bahwa TNI adalah mitra rakyat, masih sangat banyak anggota TNI yang baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Pusat Bantuan Hukum (PBH) DPC Peradi Magelang, Totok Cahyo Nugroho, mengaku dengan tangan terbuka menyambut baik kedatangan rombongan pihak keluarga almarhum Argo yang bermaksud ingin melayangkan aduan serta melakukan konsultasi terkait apa saja langkah-langkah hukum dalam penanganan kasus ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved