"Alase Ijo Wetenge Warek", Kelompok Tani Wonorejo Rutin Tanam Pohon di Bukit Patiayam Kudus

Dengan semboyan 'alase ijo wetenge warek', Kelompok Tani Wonorejo rutin menanam pohon buah di Bukit Patiayam di Kudus. Kini berkerja sama dengan BLDF.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rifqi Gozali
MENANAM POHON - Director Communications Djarum Foundation, Mutiara Diah Asmara (tiga dari kiri), dan Kepala Seksi Wilayah I Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Jawa Kementerian Kehutanan Ruhiat (jongkok) tengah menanam pohon di Perbukitan Patiayam Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Rabu (5/2/2025). Program penghijauan di Perbukitan Patiayam ini melibatkan Kelompok Tani Wonorejo dan Bakti Lingkungan Djarum Foundation. (TribunMuria.com/Rifqi Gozali) 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Area di Perbukitan Patiayam berangsur-angsur menghijau setelah upaya penanaman pohon yang dilakukan oleh para petani dari Kelompok Tani Wonorejo, Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo berlangsung secara kontinu sejak 2020.

Upaya menghijaukan kembali Patiayam ini merupakan buah dari kolaborasi antara para petani dan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).

Upaya kembali menghijaukan perbukitan Patiayam ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Baca juga: Gerakan One Action One Tree Tanam 47.845 Bibit Tanaman Kayu Multiguna di Patiayam Kudus

Baca juga: Cegah Banjir, Pemkab Pati Gencarkan Penghijauan di Kelompok Pemangkuan Hutan

Baca juga: Tanam Pohon di Pegunungan Kendeng, DLHK Jateng Targetkan Pemulihan Lahan Kritis dalam 3 Tahun

Apalagi para petani penggarap lahan di wilayah tersebut sudah terlanjur nyaman dengan tanaman pangan berupa jagung.

Namun di balik itu semua ternyata menyimpan risiko yang besar atas gundulnya Pegunungan Patiayam.

“Karena Patiayam gundul otomatis sumber air kami juga berkurang. Kemudian untuk cuaca juga terasa semakin panas,” ujar Ketua Kelompok Tani Wonorejo Mashuri saat ditemui di Desa Gondoharum, Rabu (5/2/2025).

Kondisi sumber air yang kian menyusut dan cuaca yang kian panas membuat Mashuri berikut para petani tergerak bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation untuk bersama-sama menghijaukan Perbukitan Patiayam.

Target mereka simpel, Perbukitan Patiayam yang semula tampak gersang dan gundul saat dilihat dari Jalur Pantura Kudus-Pati bisa berubah menjadi hijau.

Semenjak 2020 itulah akhirnya penanaman multi purpose tree species (MPTS) atau tanaman keras mulai digalakkan. Mula-mula Mashuri melakukan sosialisasi kepada para petani.

Awal mula tidak semua petani diajak. Dia hanya mengajak mereka yang berkenan saja. 

Dari 337 anggota Kelompok Tani Wonorejo, hanya sekitar 90 petani yang berkenan untuk melakukan penanaman.

Untuk bibit pihaknya disokong ole BLDF. Ada lima macam bibit yang ditanam, yakni petai, mangga, jeruk pamelo,alpukat, dan nangka.

Singkatnya setelah para petani itu menanam tanaman keras di lahan garapan mereka di Perbukitan Patiayam, akhirnya para petani baru merasakan hasilnya pada 2023.

Tanaman keras yang ditanam di lahan garapan di Perbukitan Patiayam mulai mengeluarkan hasil.

Terutama untuk hasil dari mangga jenis gadung dan kiojay.

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved