Berita Jepara

Update Longsor Lereng Gunung Muria di Pakisaji Jepara: Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban

Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap korban hilang dalam bencana tanah longsor di kawasan Candi Angin, lereng Gunung Muria, Jepara.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Yayan Isro Roziki
Dok BPBD Jepara
APEL SAR GABUNGAN - Tim SAR Gabungan melaksanakan apel terlebih dahulu di Posko Kalibening, Kamis (30/1/2025), sebelum melanjutkan proses pencarian sekaligus evakuasi terhadap korban yang belum ditemukan, dalam insiden tanah longsor di kawasan Candi Angin, di lereng Gunung Muria, turut Kecamatan Pakisaji, Jepara, Rabu (29/1/2025). (Dok BPBD Jepara) 

"Dua orang sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan dalam keadaan selamat, 1 orang belum diketemukan dan pencarian akan dilanjut besok pagi karena kondisi cuaca dan medan yang sangat sulit," kata sumber di BPDB Jepara.

Idenitas korban

Berikut daftar identitas ketiga korban yang tertimbun longsor di Pakisaji, Jepara.

Korban selamat:

  1. Ariel Sugi Prastyo (18), warga Dukuh Krajan 2, Desa Suwawal Timur, RT 04/RW 04, Kecamatan Pakisaji.
  2. Muhammad Robin Syahroni (19), warga Dukuh Pakis, Desa Suwawal Timur, RT 02/RW 02, Kecamatan Pakisaji.

Korban hilang:

  1. Muhammad Nurul Adzim (18), warga Dukuh Kembul Sari, Desa Suwawal Timur, RT 05/RW 02, Kecamatan Pakisaji.

2025 belum genap 1 bulan, Jateng dilanda bencana, 27 korban tewas

Terpisah, dilansir Kompas.com, belum genap sebulan memasuki tahun 2025, Jawa Tengah telah dilanda 39 bencana alam akibat cuaca ekstrem.

Kejadian itu pun menelan korban jiwa, dengan 27 orang meninggal dunia.

Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, cuaca ekstrem pada awal tahun 2025 ini mengakibatkan sekitar 15 kabupaten/kota terdampak, baik berupa banjir maupun tanah longsor.   

Sementara, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mencatat, terjadi 39 bencana alam perideo 1-27 Januari 2025.

Dari jumlah tersebut, 29 kejadian berupa banjir, 7 tanah longsor, dan 3 cuaca ekstrem. 

Sementara, data 27 korban meninggal dunia terdiri dari 25 warga tewas akibat longsor Pekalongan di Petungkriyono, serta masing-masing satu korban meninggal akibat longsor di Brebes dan Kendal.

Menurut Nana, potensi bencana alam di Jateng masih tinggi.

Apalagi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini soal potensi cuaca ekstrem.

Sebagian besar wilayah di Jateng diprakirakan mengalami hujan intensitas menengah hingga tinggi pada akhir Januari 2025 hingga Februari 2025.

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved