Berita Blora
Setelah Bentrok Berdarah, Ormas Pemuda Pancasila dan GRIB Jaya Dimediasi di Pendopo Pemkab Blora
Setelah bentrok berdarah, ormas Pemuda Pancasila (PP) dan GRIB Jaya dimediasi di Pendopo Kabupaten Blora. Polda Jateng ikut turun tangan.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Yayan Isro Roziki
"Jangan ada berdirinya GRIB di Kabupaten Blora ini. Itu yang kita minta," tambahnya.
Lebih lanjut, Munaji juga menduga bahwa Ketua GRIB Jaya Blora menjadi mafia pupuk bersubsidi.
"Biangkerok pupuk subsidi adalah calon Ketua GRIB sendiri. Jangan biarkan preman berkeliaran di Blora," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto membantah soal legalitas GRIB Jaya. Menurutnya ormas yang ia pimpin di Blora sudah legal.
"Mau dibubarkan atas dasar apa? Ini kan sebuah organisasi sudah jelas, legal jelas, jelas semuanya. Bahkan kita diakui secara nasional," katanya.
Sugiyanto menambahkan, ormas dengan Ketua Umum Herchules ini, di Blora sudah ada sekitar 750 anggota.
Sugiyanto merasa heran dengan ormas Pemuda Pancasila yang tidak ingin GRIB Jaya berada di Blora.
Dia juga membantah dianggap sebagai mafia pupuk subsidi. Dia meminta bukti ketika dituduh menjadi mafia pupuk. Dia mengaku hanya berjualan pupuk non-subsidi.
"Memang saya jual pupuk non-subsidi kok. Memang saya jual pupuk, kan dia gak tahu."
"Lha apa bisa membuktikan kalau saya itu mafia pupuk, dari mana? Tolong lah ada bukti satupun, memang saya ndak kok," paparnya.
Ribuan anggota GRIB Jaya Jateng Geruduk Blora
Ribuan anggota organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Jawa Tengah menggeruduk Blora.
Mereka rencananya menggelar aksi di Alun-alun Blora, Selasa (14/1/2025) siang.
Hal itu buntut penolakan yang dilakukan oleh ormas Pemuda Pancasila, terhadap GRIB Jaya di Blora, sehari sebelumnya.
Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, mengeklaim jumlah anggota GRIB Jaya yang ada di Jawa Tengah yang akan turun ke Blora ada 5.000 an anggota.
"Tadi anggota GRIB se-Jawa Tengah yang konfirmasi akan hadir sekitar 5.000-an anggota. Kabupaten yang tidak bisa hadir tadi ada 9 kabupaten."
"Ya ini tindaklanjut dari aksi kemarin (penolakan Pemuda Pancasila terhadap GRIB di Blora). Ini sudah perjalanan nanti diperkirakan sampai di Alun-alun Blora pukul 14.00 WIB" jelasnya.
Sugiyanto menegaskan bahwa izin legalitas GRIB sudah ada semua. Pasalnya, izin legalitas itulah yang sempat dipermasalahkan oleh ormas Pemuda Pancasila yang menolak GRIB Jaya di Blora.
"Saya sebagai Ketua DPC GRIB Blora, sebelum saya punya seragam, legalitasnya sudah resmi, izinnya itu sudah kita penuhi, pertama kita dapat SK dari DPD, yang kedua dari Menkumham, ketiga NPWP, izin dari Kesbangpol juga sudah," terangnya.
Sugiyanto mengatakan saat ini, jumlah anggota yang sudah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) GRIB Jaya di Blora ada sekitar 750 orang.
"GRIB di Blora itu baru 3 bulan, untuk anggota saya ada 750 lebih," terangnya.(*)
Warga Blora Tunggak Pajak Kendaraan hingga Rp40 Miliar, Bupati Arief Rohman Instruksikan Ini |
![]() |
---|
Bayi Laki-laki di Semak Pinggir Hutan Jati Semanggi Bisa Diadopsi? Begini Jawaban Dinsos P3A Blora |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bayi Laki-laki Ditemukan di Semak Pinggir Hutan Jati Blora, Ari-ari Masih Lengkap |
![]() |
---|
Blora Masuk 8 Besar Produsen Padi Nasional, Ini Strategi Bupati Arief untuk Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Kecelakaan Kerja RS PKU Muhammadiyah Blora Sebulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.